Advertisement
Tembok SD yang Roboh dan tewaskan 2 Siswa Ternyata Sudah Miring Sebulan Lalu, Sekolah Sudah Diberitahu

Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU - Kondisi tembok sekolah di Pekanbaru, Riau yang roboh dan menwaskan dua siswa ternyata sudah memprihatinkan sejak sebulan lalu.
Insiden robohnya tembok beton SD Negeri 141 Pekanbaru yang merenggut dua nyawa salah satunya siswa sekolah yang berlokasi di Kecamatan Bukit Raya tersebut ternyata mulai dikhwatirkan masyarakat setempat dalam sebulan terakhir.
Advertisement
Ermi Fadni, salah seorang warga yang tinggal persis di depan sekolah lokasi tersebut di Pekanbaru, Rabu, menyebutkan bahwa pagar sekolah di Jalan Abidin itu mulai terlihat miring sebulan lalu.
"Sebulan ini sudah mulai miring, dan 15 hari terakhir tampak mulai parah kemiringannya," kata Ermi kepada wartawan, Rabu (14/11/2018).
Dengan kondisi yang mulai dikhwatirkan itu, ia mengatakan telah menginformasikan kondisi kemiringan tembok sepanjang enam meter tersebut ke pihak sekolah. Bahkan dia menjelaskan dia dan suaminya sudah dua kali memberitahukan kondisi tembok yang mulai dikhwatirkan itu kepada kepala sekolah. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil hingga insiden memilukan terjadi Rabu pagi tadi.
"Kita terus beritahu sekolah. Bahkan yang 15 hari terakhir yang temboknya semakin miring kita beritahu lagi. Kita juga pasang kertas peringatan," lanjutnya.
Selebaran kertas peringatan itu, terangnya ditempel di dua sisi tembok. Sisi pertama bagian pintu masuk dekat pagar Jalan Abidin dan satu lagi disisi lainnya bagian sudut.
Selebaran itu menginformasikan kepada warga dan siswa agar lebih berhati-hati karena tembok setinggi dua meter itu mulai miring. Namun, semua upaya itu sia-sia ketika tembok beton tersebut justru ambruk dan menimpa sejumlah siswa dan warga. Akibat insiden tersebut, seorang siswa SD Negeri 141 Pekanbaru bernama William Maleaki meninggal dunia.
William yang sempat kritis menghembuskan napas terakhir ketika menjalani penanganan medis intensif di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Sebelum William, seorang korban meninggal lainnya yakni Yanita Octavilozy. Yanita merupakan siswa SMA Negeri 14 Pekanbaru yang menjadi korban meninggal dalam insiden tersebut saat mengantarkan adiknya bernama Rasyad Agus Triono (11).
Beruntung, Rasyad berhasil diselamatkan dan hanya mengalami luka ringan dalam insiden itu.
"Jadi sejauh ini korban meninggal sudah dua," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tengah menyelidiki dugaan unsur pidana dalam insiden robohnya tembok Sekolah Dasar Negeri 141 Kecamatan Bukit Raya yang menyebabkan seorang siswa warga meninggal dunia, dan dua siswa mengalami luka-luka dimana satu diantaranya tengah kritis dan mendapat perawatan intensif.
"Apakah perbuatan ini melawan hukum atau ada unsur kesengajaan atau kelalaian, biarkan proses penyelidikan yang bekerja," ujarnya di tempat kejadian.
Ia menjelaskan bahwa jajarannya masih terus berupaya mengumpulkan keterangan dan menyita sejumlah barang bukti terrmasuk lima unit sepeda motor yang turut tertimpa tembok setinggi dua meter dan sepanjang enam meter tersebut.
Selain itu, dia juga mengemukakan jajarannya turut terus mengumpulkan keterangan para saksi mata dalam insiden memilukan yang terjadi pukul 07.00 WIB pagi tadi tersebut.
"Sekarang terlalu dini kita menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab [dalam insiden ini]," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Peraih Nobel Perdamaian Henry Kissinger Meninggal, Begini Komentar Sejumlah Tokoh Dunia
- Transmisi HIV dari Ibu ke Anak Masih Terjadi di Indonesia
- Penurunan Infeksi Baru HIV di Indonesia Mencapai 54 Persen
- Pemerintah Kucurkan Rp3,7 triliun untuk Insentif Rumah 2023 dan 2024
- IPW Desak Polda Menunda Proses Hukum Kasus Aiman
- Firli Diperiksa sebagai Tersangka, Polri Janji Tak Ada Perlakuan Khusus
- COP28 Dubai Dibuka, Dirut PLN Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060
Advertisement
Advertisement