Advertisement
Pascagempa Donggala, Dubes Jepang Tegaskan Tak Ada Rencana Travel Warning

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii mengatakan bahwa pemerintahnya tidak berencana mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi masyarakat Jepang yang hendak berkunjung ke Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Dubes Ishii usai bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir di kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (5/10/2018), terkait bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Setahu saya tidak ada 'travel warning', maupun rencana untuk mengeluarkan peringatan tersebut," katanya.
Pihak Kedubes pun mengatakan memang tidak ada peringatan yang dikeluarkan bagi warga Jepang, baik di Jepang maupun yang berada di Indonesia. Informasi yang dikeluarkan hanya berupa pemberitahuan mengenai terjadinya gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah memang cukup besar, namun banyak area lain yang tidak terdampak. Kemarin juga ada gempa di Lombok, namun seperti yang kita ketahui, banyak area lain yang tetap aman dan kondusif," jelasnya.
Ada pun kunjungannya ke Kemenlu adalah untuk menemui Wamenlu AM Fachir dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam dari pemerintah dan masyarakat Jepang.
Pada kesempatan itu, dia juga melaporkan status bantuan dari Jepang untuk usaha penanganan bencana alam di Sulawesi Tengah.
Bantuan tersebut termasuk peminjaman satu unit persawat jenis Hercules C-130-H bersama dengan 51 orang personel Tim Penanggulangan Bencana Jepang (JDR) yang berasal dari unsur Unit Pasukan Bela Diri Jepang.
"Para personel serta satu unit pesawat tersebut telah tiba di Balikpapan [Kaltim] dan rencananya akan memulai operasi pengiriman barang bantuan dari Balikpapan ke Palu besok [Sabtu, 6/10/2018]," ujarnya.
Barang-barang bantuan itu, termasuk 500 unit tenda darurat, 20 unit alat pemurnian air, 20.000 flokulan (bahan kimia pengolah limbah), dan 80 unit genset yang disediakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Selain itu, pihak swasta Jepang juga turut memberikan bantuan melalui Jakarta Japan Club (JJC), perkumpulan sejumlah perusahaan Jepang yang beroperasi di Jakarta.
"Jumlah sumbangan yang terkumpul dari JJC telah mencapai lebih dari 5 milyar rupiah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement