Advertisement
Sektor Penerbangan Dinilai Belum Terpengaruh Cuaca Buruk
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Sektor penerbangan belum terpengaruh dengan kondisi cuaca buruk ekstrem seperti yang dialami sektor pelayaran, meskipun tingkat kewaspadaan tetap terus dilakukan untuk menghindari kecelakaan. Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Sejauh ini belum ada dampak signifikan kondisi cuaca buruk di penerbangan. Tapi kita tetap harus intensif dan terus mencermati kondisi kemungkinan cuaca mengganggu penerbangan," kata kata Menhub Budi Karya kepada pers di Jakarta, Minggu (22/7/2018).
Advertisement
Hal itu disampaikan saat jumpa pers bersama Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengenai prakiraan cuaca dalam beberapa hari kedepan di sejumlah wilayah Indonesia. Hadir dalam acara itu Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo.
Dikatakan, dari laporan yang selama ini diterima belum ada gangguan penerbangan akibat cuaca buruk. Tapi hal itu bukan berarti pemangku kepentingan di sektor penerbangan bisa abai dan diminta untuk tetap waspada serta menjalankan prosedur standar operasi yang berlaku selama ini.
BACA JUGA
"Kita tetap akan intensif untuk melakukan pemantauan cuaca di udara bersama dengan operator penerbangan dan bandara yang terus dilakukan hari per hari," kata Menhub.
Dari hasil laporan yang disampaikan BMKG cuaca buruk ekstrem lebih banyak dialami oleh sektor pelayaran yang ditandai dengan tingginya gelombang laut serta angin kencang.
Dari hasil pemantauan BMKG wilayah yang akan berpeluang mengalami gelombang tinggi yaitu mulai 22 Juli-26 Juli 2018 di Arafuru dan perairan Jayapura dengan ketinggian 2,5 meter dan dapat mencapai empat meter atau kategori berbahaya.
Juga di perairan Sabang, perairan Utara dan Barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, barat Bengkulu hingga Kepulauan Enggano, perairan Barat Lampung, selat Sunda bagian selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Rote.
Pada 24 hingga 26 Juli berpeluang terjadi peningkatan gelombang lebih tinggi lagi sampai enam meter atau sangat berbahaya di perairan Barat Aceh, perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera hingga perairan selatan Jawa hingga Sumba, Selat Bali, Selat Lombok Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia bagian selatan, Jawa hingga NTB.
BMKG selama ini setiap harinya selalu memberikan informasi terkini mengenai kondisi cuaca sehingga pemangku kepentingan penerbangan bisa mengetahui secara terkini cuaca yang akan dilalui pesawat serta bandara yang akan dituju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Alasan KPK Kembalikan Alphard yang Disita dari Rumah Immanuel Ebenezer
- Bandara Hollywood Burbank Tanpa Pengatur Lalu Lintas Udara
- Kebocoran Dokumen Rostec Ungkap Rencana Ekspor Senjata Rahasia Rusia
- Emirates Larang Penggunaan Power Bank Saat di Udara
- Gas Buang PLTSa Diyakini Tak Akan Cemari Lingkungan
Advertisement

Pembahasan UMK Gunungkidul 2026 Akan Dimulai Bulan Ini
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Targetkan 300 Titik Parkir Digital hingga Akhir 2025
- Analis Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Melemah
- Geger, Macan Tutul Masuk ke Lantai 2 Hotel di Bandung
- Perebutan Juara Dunia, Ini Klasemen Sementara Formula 1 2025
- ODGJ Duduk di Jalan Minim Penerangan, Tertabrak Motor hingga Tewas
- Harga Sembako Senin 6 Oktober 2025
- Kabar Duka, Mantan Wakil Jaksa Agung Darmono Meninggal
Advertisement
Advertisement