Advertisement
Soal Meikarta, Bos Lippo Minta Maaf
Proyek pembangunan kompleks apartemen Meikarta. (mei/karta.com)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Rencana pembangunan megaproyek Lippo Group di timur Jakarta, Meikarta, ternyata tidak selancar angan-angan. Beragam isu negatif menerpa proyek tersebut.
Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, menyampaikan keluh kesahnya menghadapi isu yang tak kunjung henti menimpa proyeknya. Mochtar mengatakan sesungguhnya pembangunan Meikarta memiliki tujuan yang baik untuk menciptakan kawasan kota yang dapat menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat di Cikarang dan sekitarnya.
Advertisement
“Satu kesalahan saya, hanya melihat bagaimana menciptakan rumah yang terjangkau tanpa memikirkan yang lain,” ujar Mochtar dalam Seminar Infobank Mortgage Forum di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Pada umumnya, properti di Indonesia, kata dia, untuk membangun konstruksi hunian rata-rata harga tanah berkisar Rp9 juta per meter yang kemudian dijual dengan harga Rp13 juta per meter. Dengan visi membangun hunian murah yang terjangkau, Mochtar menginginkan menjual hunian dengan harga Rp6 juta per meter walaupun harganya di bawah harga umum.
Oleh karena itu ia mengatur pembiayaan konstruksi yang tepat dan lebih efisien agar dapat tercapai keinginannya untuk menjual hunian murah dan terjangkau. “Saya jual Rp6 juta, ternyata saya merugikan banyak developer sebab mereka [pengembang] ya umumnya dengan harga Rp9 juta. Di sinilah banyak orang yang sebel sama saya. Ini bukan sengaja. Saya minta maaf,” papar Mochtar.
Banyak isu negatif terkait proyek Meikarta yang hingga kini masih menjadi buah bibir, seperti isu perizinan, proyek yang mangkrak, serta isu utang vendor yang tidak dibayar dan masih berlangsung di pengadilan Perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Mochtar menjelaskan Meikarta masih tetap dalam progress pembangunan 32 menara yang akan diselesaikan dengan target Maret 2019 akan dilakukan serah terima unit. “Kami bukan tidak mampu bangun, tapi setiap bangun banyak isu ke sana-kemari sehingga sempat terhenti,” ungkap Mochtar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Kementerian Komdigi Siapkan Genset Pulihkan Jaringan Telekomunikasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kantong Parkir Malioboro Terbatas, Terminal Giwangan Disiapkan
- Timnas U-22 Indonesia Menang Tapi Gagal ke Semifinal SEA Games
- LPS Bantu Pemeriksaan dan Sembako Gratis untuk Masyarakat Sleman
- Upaya Kolaboratif Ahmad Luthfi Genjot Investasi Menuai Apresiasi
- Pegawai PPPK Bantul Terima SK Baru dalam Apel Besar 2025
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- 75 Tahun Transmigrasi: Dari Revitalisasi Menuju Transformasi
Advertisement
Advertisement




