Advertisement
Erupsi Gunung Agung Masih Akan berlanjut, Begini Kondisi Lava dalam Kawah
Gunung Agung di Provinsi Bali kembali erupsi. - Ist/ dok.PVMBG/BG/KESDM
Advertisement
Harianjogja.com, KARANGASEM- Aktivitas erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, yang dipantau petugas Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi setempat akan tetap terjadi secara berlanjut.
"Hal ini dikarenakan aktivitas vulkanis Gunung Agung yang terpantau melalui seismograf terus mengalami peningkatan yang terus dipantau setiap harinya oleh petugas PVMBG di gunung itu," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, di Pos Pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Kamis.
Advertisement
Berdasarkan analisa dari letusan yang terjadi selama ini, diakuinya terpantau deformasi atau pengembungan perut Gunung Agung sudah mengalami penurunan atau sangat kecil dan diyakini tidak terjadi lontaran lava pijar disertai bebatuan tidak sampai melebihi radius di luar empat kilometer dari puncak gunung tertinggi di Bali ini.
Ia menerangkan berdasarkan pemantauan petugas PVMBG Gunung Agung memang seminggu yang lalu terjadi letusan cukup panjang yang menimbulkan lava pijar, namun sifatnya masih terbatas dan tidak menimbulkan lava panas yang mengalir kemana-mana.
BACA JUGA
"Laporan terakhir yang kami terima dari petugas PVMBG Gunung Agung dan berdasarkan foto satelit, terlihat di dalam kawah lavanya masih cair. Namun, jika kondisinya mengental dan terus tekanan besar dari bawah, maka sangat berbahaya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat PVMBG Kasbani mengatakan potensi erupsi Gunung Agung masih terus berlanjut baik itu secara efusif seperti yang terjadi pada 28 Juni 2018 lalu atau erupsi eksplosif dengan skala yang rendah.
"Untuk tinggi kolom abu juga relatif 2.500 meter hinga 2.800 meter dari puncak Gunung Agung dan sejauh ini tidak ada material vulkanik (abu dan batu) yang lontarannya melebihi dari radius empat kilometer," katanya.
Dari data seismograf dan data deformasi, tambahnya diketahui tidak ada tanda-tanda atau indikasi terjadinya erupsi yang lebih besar, apalagi sampai menghasilkan lava panas. "Namun, untuk potensi lava pijar masih terus terjadi saat Gunung Agung mengalami erupsi strombolian," ujarnya.
Ia menegaskan, magma di dalam kawah Gunung Agung yag terpantau dari citra satelit masih dalam kondisi encer dan gas-gasnya tidak terlalu banyak, sehingga lontarannya tidak besar.
"Memang dari pengamatan di pos sering terjadi suara gemuruh dan dentuman tapi ini wajar," lanjutnya.
Untuk saat ini, volume material Gunung Agung di dalam kawah masih kisaran 27 juta hingga 28 juta meter kubik yang ada di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Bagi Pemuda-Pemudi Inspiratif
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Rabu 29 Oktober 2025
- Pasar Murah Jadi Upaya Pengendalian Inflasi di Gunungkidul
- Alami Cedera Lutut, Dani Carvajal Diprediksi Absen Hingga 2026
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 29 Oktober 2025
- Infrastruktur Bantul 2025, Progres 70 Persen, Target Rampung Desember
- OUTLOOK PERBANKAN Hadapi 2026, Bank BPD DIY Siapkan Strategi Adaptif
Advertisement
Advertisement




