Advertisement

Festival Lima Gunung Kembali Digelar, Tampilkan 31 Kesenian

Nina Atmasari
Jum'at, 22 Agustus 2014 - 11:20 WIB
Nina Atmasari
Festival Lima Gunung Kembali Digelar, Tampilkan 31 Kesenian ANTARA FOTO /Anis Efizudin/Koz/Spt - 13.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Festival Lima Gunung sebagai pergelaran seni rakyat di lereng lima gunung Kabupaten Magelang, kembali digelar.

Ketua Seksi Publikasi dan Dokumentasi Panitia Festival Lima Gunung XIII Arie Kusuma menjelaskan tahun ini, Festival Lima Gunung XIII akan diselenggarakan 23-24 Agustus 2014 di kawasan Gunung Merbabu tepatnya di Dusun Warangan, Desa Muneng Warangan, Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Advertisement

Sebanyak 31 kesenian dari lereng lima gunung yakni Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh telah mempersiapkan penampilan seni tradisional maupun kontemporer.

Mereka di antaranya tarian dan musik Harajukunan Trethek Trunthung, tari Kidung Sabin, Topeng Klana Bandopati, Soreng Putri, Grasak Glondong, Rimba Stamasa, Margoloyo, tari Tanjung Sari, performa "The Legend of Amurta", Hegong.

Selain itu, ada pentas akrobatik api, tari Soreng Bocah, Klothekan Bocah, Topeng Saujana, Lengger, Seto Kencono, Gladiator Gunung, pentas musik kontemporer, Suling Belawang, performa Metamorfosis, performa Bicara pada Puing, drama tari Gatotkaca Winisuda, Leak dan pembacaan puisi, serta pergelaran Wayang Gunung.

"Pementasan dilakukan selama dua hari, mulai siang hingga malam hari," kata Ari di Magelang, Kamis (21/8/2014).

Ia mengatakan Festival Lima Gunung 2014 ini digelar secara mandiri, tanpa sponsor dan donatur. Para penyaji pementasan tidak hanya kelompok-kelompok seniman petani dalam komunitas tersebut, akan tetapi juga grup-grup seniman maupun perorangan yang selama ini menjalin relasi dengan Komunitas Lima Gunung.

Mereka berasal dari Magelang maupun beberapa kota lainnya seperti Yogyakarta, Solo, Kendal, Surabaya, Kediri, Cirebon. Kami telah mendapatkan konfirmasi untuk mereka yang akan mengikuti festival, termasuk para tamu dari luar kota dan luar negeri yang hendak hadir dan menginap di dusun tempat festival.

Adapun tema yang diangkat yakni "Topo ing Rame" yang berarti bertapa di tengah keramaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Adarakarya 2023, Ajang Penghargaan Kominfo Yogyakarta Beri Peserta dan Mitra DTS

Jogja
| Jum'at, 08 Desember 2023, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement