Advertisement

Ma'ruf Amin Diundang Mahathir Muhammad ke Malaysia, Apa Tujuannya?

Newswire
Sabtu, 08 September 2018 - 23:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Ma'ruf Amin Diundang Mahathir Muhammad ke Malaysia, Apa Tujuannya? Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/07). - ANtara foto/Puspa Perwitasari

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Bakal calon wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menemui Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Muhammad, dalam kunjungan silaturahmi di Malaysia, Sabtu (8/9/2018).

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Ma'ruf diundang Mahathir Muhammad bertandang ke kediaman pribadi Mahathir, di Mines Residence, Kembangan, Malaysia.

Advertisement

"Dr Mahathir Muhammad yang memimpin Malaysia untuk yang kelima kalinya merupakan tokoh senior yang terkemuka, baik di Asia dan Internasional yang sarat dengan pengalaman mumpuni dan nasionalisme yang sangat meyakinkan dalam dinamika politik ekonomi global," ujar Kiai Ma'ruf dalam kunjungan tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Ma'ruf Amin menghaturkan tahniah atau ucapan selamat kepada Mahathir yang telah dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 9 Mei 2018 lalu. Mahathir yang kini berusia 93 tahun itu akan memimpin Malaysia hingga lima tahun ke depan.

Ma'ruf meyakini bahwa persaudaraan Malaysia dan Indonesia akan semakin baik di era kepemimpinan Mahathir Muhammad. Menurutnya hal ini sudah dibuktikan Mahathir yang menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah pelantikannya.

Dalam pertemuan tersebut keduanya turut mendiskusikan mengenai isu-isu politik, ekonomi, sosial baik di lingkungan ASEAN dan Asia serta kecenderungan politik internasional.

Kesempatan ini digunakan oleh Ma'ruf untuk menitipkan warga negara Indonesia yang beraktivitas di Malaysia di banyak sektor seperti pendidikan, tenaga kerja, bisnis dan lain sebagainya.

"Kita berharap agar para WNI yang beraktivitas di Malaysia dipandang tidak hanya sebagai warga negara yang serumpun dan mitra kerja namun lebih jauh dari itu hendaknya dilihat sebagai saudara sehingga kendala dan pelbagai permasalahan yang kemungkinan muncul dapat terselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan," ujarnya.

Sementara itu, Mahathir menyambut gembira kunjungan Ma'ruf Amin. Mahathir berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara dua negara serumpun ini.

"Hubungan kedekatan Malaysia dan Indonesia bukan hanya sebagai dua negara yang bertetangga secara kewilayahan, namun juga selama puluhan tahun terjalin relasi spiritual dan kultural," kata Mahathir.

Ia menilai kedua negara adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang berorientasi ahlus sunnah waljamaah, di mana telah berlangsung aliran tenaga kerja dari Indonesia ke Malaysia dalam jumlah besar yang ikut memengaruhi kebudayaan Malaysia.

"Dalam kunjungan saya ke Indonesia pun, saya bersama Presiden Indonesia sudah sepakat untuk meningkatkan hubungan yang telah terjalin ini," tutur Mahathir.

Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Hery Haryanto Azumi mengapresiasi pertemuan kedua tokoh tersebut. Menurut Sekjen Majlis Dzikir Hubbul Wathon ini, pertemuan dua tokoh ini merupakan momentum penting bagi hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia karena satu sama lain dapat saling belajar sehingga diperoleh manfaat untuk kepentingan negara dan bangsa.

Hery meyakini KH. Ma'ruf Amin selaku tokoh Islam yang memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia telah berbagi pengalaman tentang Islam dan Indonesia sebagai negara besar dari sisi wilayah admisnistratif dan majemuk dari segi agama, etnis, dan kebudayaan.

Sebaliknya, Perdana Menteri Mahathir sebagai tokoh politik dunia yang lebih senior dari Kiai Ma'ruf, dengan reputasi mengagumkan diyakini menjadi inspirasi terkuat yang mengokohkan langkah politik KH. Ma'ruf Amin yang akan berlaga dalam pemilihan presiden 2019 di Indonesia.

Hery yang juga merupakan Koordinator Barisan Kiai Ma'ruf itu mengatakan bahwa dalam kapasitasnya sebagai pemimpin tertinggi NU, Ma'ruf Amin pasti turut mengajak agar dibawah kepemimpinan Mahathir Muhammad, kepengurusan NU di Malaysia dapat tumbuh dan berkembang semakin dinamis semakin terjalin hubungan kemitraan yang baik dengan Pemerintah Malaysia.

Hal ini pada gilirannya diharapkan mampu menjadikan NU Cabang Malaysia menjadi kepengurusan NU terbaik di dunia yang bermanfaat untuk penduduk kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mantan Rektor UNY dan Bupati Gunungkidul Bersaing Dapatkan Dukungan Partai di Pilkada

Gunungkidul
| Jum'at, 19 April 2024, 19:12 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement