Advertisement
Menyedihkan, Orangutan Ditemukan Tewas Mengambang di Kanal dengan Luka Tusuk

Advertisement
Harianjogja.com, PANGKALAN BUN- Satwa langka orangutan ditemukan tewas mengenaskan di areal sekitar perkebunan sawit di Kalimantan Tengah. Konflik antara manusia dengan satwa terus terjadi.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah membenarkan adanya temuan satu bangkai orangutan yang mengapung di sekitar kanal PT Wana Sawit Subur Lestari II atau sekitar 7,8 kilometer dari Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Seruyan.
Advertisement
Bangkai orangutan itu ditemukan pertama kali oleh Resianto yang merupakan karyawan PT Wana Sawit Subur Lestari (WSSL) II dan kemudian dilaporkan kepada petugas Resort Telaga Pulang SPTN I Pembuang Hulu Balai TN Tanjung Puting, kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun Kantor BKSDA Kalteng Agung Widodo, saat dikonfirmasi di Pangkalan Bun, Selasa (3/7/2018).
"Penerima informasi terkait temuan bangkai orangutan itu saudara Dodi Kurniawan, petugas Resort Telaga Pulang SPTN I Pembuang Hulu Balai TN Tanjung Puting. Kalau penemuannya itu, Minggu (1/7/2018) sekitar pukul 16.00 WIB," kata Agung.
BACA JUGA
Seorang staf OFI Cabang Pangkalan Bun, Fajar Dewanto saat ditemui menyebut bahwa bangkai orangutan yang ditemukan tersebut bukan orangutan liar. Orangutan tersebut bernama Baen berjenis kelamin jantan berusia kurang lebih 20 tahun.
"Baen adalah orangutan yang pernah OFI translokasi pada tanggal 23 September 2014 dari PT WSSL 2 blok R 31-32. Di translokasi ke Camp Seluang Mas," kata Fajar.
Sementara itu hasil nekropsi dari dokter hewan Orangutan Care Center dan Quarantine Pangkalan Bun, drh Ketut Prasojo menyatakan bahwa bangkai orangutan tersebut ditemukan dengan kondisi jempol tangan kanan hilang, luka terbuka di jari telunjuk tangan kanan, tangan kiri, telapak kaki kiri dan telunjuk kaki kiri.
Dia mengatakan ada bekas ikatan di pergelangan kaki kanan, luka terbuka di telapak kaki kanan, punggung tangan kanan, pinggang dan tubuh bagian kiri, punggung kiri, lengan kiri, betis kiri, luka dan tusukan di punggung kanan.
"Hasil x-ray juga ditemukan peluru senapan angin di pinggang kiri 2, di jari tengah kaki kiri 1, di daerah kepala 2, di lengan kanan 2, ditemukan juga bekas patah tulang lengan kanan yang sudah menyambung. Dimungkinkan kematian orangutan disebabkan oleh tindak kekerasan," kata Ketut.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Perintahkan Semua Dapur MBG Harus Punya Alat Sterilisasi
- Tak Hanya Juarai MotoGP Mandalika 2025, Fermin Aldeguer Ukir Sejarah
- Layanan ATR/BPN Targetkan Fully Digital 2028 dengan Blockchain
- Hasil F1 GP Singapura 2025: George Russell Juara di Marina Bay
- Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, 6 Oktober 2025
- BKPSDM Bantul Sempurnakan Aplikasi Manajemen Talenta ASN
- Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
Advertisement
Advertisement