Advertisement
Ratusan Ribu Rumah di DIY Masih Nebeng Listrik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hingga 2018, di DIY masih ada 136.300 rumah tangga yang belum mendapat aliran listrik dari PLN, sebagian rumah bahkan sama sekali belum menikmati aliran listrik. Permasalahan ini semestinya bisa diatasi dalam waktu kilat asal Pemda DIY mau menghemat 2% APBD.
Melalui sambungan telepon kepeda harianjogja.com, Rabu (18/4/2018), Manajer PLN Area Jogja Eric Rossi Priyo Nugroho mengakui ada ratusan ribu rumah di DIY yang belum memasang listrik PLN (lihat grafis). Kebanyakan rumah-rumah tersebut sudah dipasangi listrik, tetapi listrik tersebut mereka dapatkan dengan cara nebeng dari rumah tetangga terdekatnya. Praktik tersebut jamak terjadi, hanya satu rumah induk yang memasang saluran listrik lantas mengalirkannya pada beberapa rumah di dekatnya yang biasanya masih saudaranya. Satu meteran listrik digunakan untuk beberapa kepala keluarga.
Advertisement
Sementara, masih ada 333 rumah yang sama sekali belum mendapat aliran listrik, kebanyakan di Kota Jogja.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengemukakan permasalahan tersebut saat berbicara di Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah DIY Triwulan 1 Tahun 2018 yang berlangsung di Hotel Grand Inna Malioboro, Rabu.
Jonan tahu ratusan ribu rumah di DIY belum teraliri listrik dari PLN. Pemilik rumah, menurut Jonan, tak mampu membayar biaya sambung listrik sebesar Rp1,3 juta.
Jonan memperkirakan uang yang dibutuhkan untuk mengalirkan listrik ke 125.000 rumah tangga itu sekitar Rp175 miliar. Menurut dia, untuk mengeluarkan uang dengan nominal itu, Pemda DIY tak akan kesulitan.
“Saya tanya ke Pak Asisten Keistimewaan [Didik Purwanto], APBD DIY berapa? Katanya Rp5 triliun. Betul ya? Nah kalau dari Rp5 triliun itu dihemat dua persen saja, itu dapatnya Rp100 miliar lebih. [Masalah aliran listrik] Selesai dalam satu tahun. Masa tidak bisa hemat dua persen? Saya enggak minta hemat 20 persen ya. Dua persen tidak akan mempengaruhi kinerja,” ujar dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi mengatakan usul dari Jonan tak sulit diwujudkan. Sebab, 2% adalah angka yang relatif kecil dibandingkan dengan alokasi pembangunan yang sebesar 60% dari APBD.
“Itu bentuk keberpihakan kepada masyarakat. Itu bagian dari proses yang akan kami lakukan. Kami sebagai eksekutif harus berkomunikasi dengan legislatif. Kalau sama-sama oke ya bagus, wong itu duit negara kok,” kata Gatot.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan akan mencermati anggaran-anggaran yang ada untuk kemudian dipakai mengalirkan listrik ke ratusan ribu rumah.
“Coba nanti kami konsolidasi teknis dengan PLN.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement