Advertisement
Ini Alasan Contraflow Tetap Dibutuhkan di Masa Libur Lebaran 2024

Advertisement
Harianjogja.com, KARAWANG—Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa sistem rekayasa lalu lintas dua arah dalam satu lajur atau contraflow di Jalan Tol Trans Jawa tetap dibutuhkan.
Hal tersebut diungkapkannya dalam konferensi pers terkait peristiwa kecelakaan lalu lintas di kilometer 58 Tol Jakarta-Cikampek di kantor Jasamarga Transjawa Tol, Karawang, Jawa Barat, Senin malam.
Advertisement
Menurut dia, penerapan sistem contraflow di Jalan Tol Jakarta Cikampek tersebut tetap dibutuhkan untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas masa libur Lebaran.
Pasalnya, berdasarkan data dari PT Jasa Marga diketahui kendaraan yang datang dari arah barat Jawa (Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi/Jabotabek) menuju arah timur ada sebanyak 605.689 unit atau meningkat 60-70 persen dibandingkan periode mudik Lebaran tahun 2023.
Bahkan hingga H-2 ini diperkirakan masih menyisakan 30 persen lagi dari total jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.
“Dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kondisi di lapangan, artinya secara manajemen ini sudah bagus, dengan membandingkan 2023 yang lalu,” kata dia.
Hanya saja ketika ditanya apakah ada kaitan antara contraflow dengan kecelakaan tersebut, ia menyebutkan pihaknya masih melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Listyo pun memastikan evaluasi tersebut akan memanfaatkan semua data yang dimiliki, seperti catatan yang diperoleh melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) ataupun hasil olah tempat kejadian perkara. “Sehingga demikian ini semua bisa digunakan untuk dilakukan perbaikan ke depan,” ucapnya.
Kecelakaan di jalur lawan arah di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada Senin pagi. Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan yakni Bus Primajasa Nopol B 7655 TGD, Gran Max Nopol B 1635 BKT dan Daihatsu Terios.
Selain dua orang luka-luka, terdapat 12 orang lainnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan.
Korban meninggal dunia yang berjumlah 12 orang itu berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD Karawang.
Pada peristiwa kecelakaan itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ke-12 korban merupakan penumpang mobil Gran Max. Sedangkan dari mobil Terios tidak ada korban, dan dari bus Primajasa terdapat dua orang luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
Advertisement

Seluruh Penewu di Kabupaten Sleman Diminta Memahami Wilayahnya, Bupati: Agar Beri Pelayanan Terbaik
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
- Kejaksaan Agung Periksa Lagi Nadiem Makarim pada 15 Juli 2025
- Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Dua Kali Letusan pada Jumat
- KEK Batang Harus Jadi Jantung Ekonomi Nasional
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- KPK: Ada Ketidaksingkronan RUU KUHAP dan UU KPK
Advertisement
Advertisement