Sah! Ini 13 Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Harianjogja.com, SUKOHARJO—Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada Sabtu (19/11/2022) malam memilih anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027. Haedar Nashir tertinggi dengan suara 2.203.

Ini daftar lengkap 13 nama pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 beserta perolehannya.

1. Haedar Nashir 2.203 suara

2. Abdul Mu’ti 2.159 suara

3. Anwar Abbas 1.820 suara

4. M Busro Muqoddas 1.778 suara

5. Hilman Latief 1.675 suara

6. Muhadjir Efendi 1.598 suara

7. Syamsul Anwar 1.494 suara

8. Agung Danarto 1.494 suara

9. M Sayuti 1.333 suara

10. Syafiq A Mughni 1.152

11. Dadang Kahmad suara 1.119

12. Ahmad Dahlan Rais 1.080

13. Irwan Akib 1.001

Pemilihan tersebut dilakukan secara e-voting. Setiap peserta Muktamar atau muktamirin yang memiliki hak suara akan mendapatkan kartu ID Card Muktamar yang dibelakangnya terdapat kartu pemilih.

Kemudian, setelah anggota muktamar dipanggil panitia pemilihan, kartu pemilih akan diambil untuk ditukar dengan QR Code yang berfungsi untuk mengaktifkan layar komputer dengan dilakukan scanning pada mesin yang telah tersedia.

Dalam pemilihan itu muktamirin tidak boleh membawa gawai ke dalam bilik suara yang telah disiapkan sejumlah 50 buah.  Setelah muktamirin melakukan scanning, akan muncul nama-nama calon yang akan dipilih sejumlah 13 nama dari 39 nama calon tetap anggota PP Muhammadiyah.

Jumlah pemilih yang hadir sebanyak 2.600 muktamirin di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (19/11/ 2022). Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjadi pemilih pertama dalam e-voting tersebut.

Selanjutnya pemilihan diikuti oleh muktamirin dari masing-masing perwakilan pengurus daerah Muhammadiyah (PDM) di seluruh Indonesia. Sementara muktamirin cabang istimewa di luar negeri belum memiliki hak suara dalam pemilihan itu.

Sementara pada sidang Tanwir sebelumnya, Anggota Panitia Pemilihan (Panlih), Muchlas mengatakan hasil e-voting dipastikan 100% sah.

Keyakinan Muchlas ditopang oleh dua hal yakni level akurasi mesin e-voting. Selain itu pakta integritas dari panitia pemilihan yang mengurus data. Menurutnya e-voting juga telah menjalani serangkaian tes dari sisi white box dan black box.

“Ini kan aplikasi kami dalam membangunnya menjalani beberapa tes, pertama dari sisi white boxnya yaitu dari sisi speednya itu sendiri sudah kita lakukan pengujian, kemudian yang kedua dari black box test-nya, jadi misalnya menguji kesesuaian yang dimasukkan dengan outputnya,” terang Muchlas.

“Jadi ini didampingi oleh seluruh tim panitia pemilihan, jadi pemasukan data-datanya, relasi data dengan yang ada di-screen, itu semua sudah kita cek ada disisi black box test,” terang Muchlas dalam Jumpa Pers di Gedung Djazman Al Kindi, Jumat (18/11/2022).

Muchlas juga menegaskan akurasi mesin e-voting berstatus zero error dengan akurasi 100 persen. Selain itu menurutnya juga diperkuat dengan adanya pakta integritas panlih sehingga keterjaminan akurasi data melebihi angka 100 persen.

“Tentu karena di Muhammadiyah juga menjunjung tinggi moralitas sehingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah mempercayakan kepada panitia pemilihan ini yang semuanya itu dilakukan dengan cara memberikan pakta integritas. Jadi di sana ada integritas yang tinggi dari pantitia pemilihan yang melakukan testing tersebut,” kata Muchlas.

“Sehingga dari sisi validasi kontennya, kesesuaian antara yang dipilih dengan apa yang tampil di layar itu sangat verified. Bahkan kalau kita bilang black box test itu sudah 100 persen, validitasnya 100 persen. Kita berani mengatakan seperti itu,” tegas Muchlas.

Saat ini pemilihan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS masih terus berlangsung. Pemilihan dipastikan usai hingga Sabtu (19/11/ 2022) tengah malam. Sementara 13 nama hasil pemilihan akan diumumkan usai pemilihan usai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com