Advertisement

Pakar Teknologi Pangan: Plastik Polikarbonat pada Galon Air Tahan Panas 

Abdul Hamied Razak
Selasa, 22 Maret 2022 - 14:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pakar Teknologi Pangan: Plastik Polikarbonat pada Galon Air Tahan Panas  Galon air - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Eko Hari Purnomo, dan Ivan Hadinata Rimbualam dari Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan plastik polikarbonat (PC) relatif tahan panas. Titik leleh plastik jenis ini berada di kisaran 265 – 267 derajat celcius.

Eko menyampaikan plastik jenis  PC yang mengandung Bisfenol A (BPA) itu digunakan untuk galon air minum salah satunya karena sifat tahan panasnya itu.  Selain itu, plastik PC juga keras, kaku, transparan, dan mudah dibentuk. Dia mengatakan  kandungan BPA yang terkandung dalam galon air minum dalam kemasan guna ulang  ini juga sudah dijamin tidak membahayakan kesehatan karena sudah memiliki ijin edar dari BPOM. 

Advertisement

Selain itu, kata Eko, kecil kemungkinan ada migrasi atau perpindahan BPA dari kemasan galon ke dalam airnya mengingat BPA itu tidak larut dalam air. “BPA ini hanya larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, ester, keton, dan sebagainya,” tukasnya.

Hal senada juga disampaikan Ivan Hadinata Rimbualam dari Teknik Kimia ITB yang juga spesialis supplay chain di Perusahaan FMCG Multinasional.  Dalam  blognya dia menulis  polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik yang mudah dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat bening.  “Plastik polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi,” ujarnya. 

Baca juga: Delegasi G20 Bahas Isu Pengelolaan Air di Jogja

Mengenai BPA yang menjadi monomer pembuat plastik PC, dia mengatakan berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengamati potensi migrasi BPA dari produk-produk polikarbonat ke dalam makanan dan minuman. “Studi-studi ini telah secara konsisten menunjukkan bahwa potensi migrasi BPA ke dalam makanan dan minuman sangat kecil, rata-rata lebih rendah dari 5 ppb dalam kondisi ruang,” tuturnya.

Hasil berbagai penelitian  telah membuktikan bahwa polikarbonat adalah plastik yang ringan dan aman untuk digunakan sebagai bahan produk-produk secara luas. Produk-produk tersebut meliputi termasuk peralatan rumah dan dapur yang melibatkan kontak langsung dengan makanan dan minuman. Contohnya wadah-wadah penampung makanan dan minuman seperti botol minuman, botol bayi, dan tableware. 

Marfun, staf dari perusahaan produsen kemasan plastik juga  mengutarakan kalau mau dilihat dari sisi plastiknya sendiri, PC itu untuk meleleh butuh suhu di atas 200 derajat atau sekitar 230 derajat. Makanya, kata Marfun, galon PC ini masih bisa disterilkan sampai suhu sekitar 60 derajat untuk mematikan kuman sebelum digunakan kembali.

Soal galon PC yang dipertanyakan sering diletakkan para penjualnya di tempat yang terkena matahari, menurutnya itu tidak sampai membuat migrasi BPA menjadi lebih banyak. Itu sangat kecil sekali atau bahkan tidak membuat BPA-nya bermigrasi sama sekali.  

 “Kalau bicara BPA berbahaya, semua juga tahu itu. Cuma kan ada batas toleransinya. Kalau begitu, ya jangan pakai plastik lah semua, karena semua plastik kan berbahaya,” ucapnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement