Advertisement
Ganjar Minta Orang Tua Izinkan Mahasiswa Kedokteran & Keperawatan Mengabdi dalam Penanganan Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pesan khusus bagi orang tua yang memiliki anak kuliah di fakultas kesehatan atau keperawatan. Kepada mereka, Ganjar meminta agar mengizinkan anaknya membantu negara dalam penanganan pandemi.
"Kita memang terkendala terkait tenaga kesehatan. Kami sudah koordinasi dengan IDI, PPNI, Persi dan lainnya untuk membantu. Sekarang sudah ada tambahan, tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka kami akan bekerjasama dengan perguruan tinggi," kata Ganjar ditemui di Semarang, Jumat (25/6/2021).
Advertisement
Mahasiswa-mahasiswa kedokteran atau keperawatan yang sudah masuk semester akhir akan digandeng untuk membantu penanganan pandemi. Namun hal itu tidak mudah, mengingat informasi yang diterimanya, banyak orang tua mahasiswa yang menolak anaknya terjun membantu penanganan Covid-19.
"Izin kepada bapak ibu yang anaknya sekolah kedokteran atau sekolah perawat, izinkan anaknya untuk bisa membantu. Sudah ada laporan, anaknya mau tapi orang tuanya tidak mengizinkan. Saya mohon, karena saat ini negara sedang memanggil, kemanusiaan memanggil. Kita butuh anak-anak panjenengan yang ahli," ucapnya.
Ganjar memahami, kekhawatiran orang tua yang anaknya diminta membantu penanganan pandemi ada benarnya. Ganjar juga tahu, bahwa ada resiko dibalik itu semua.
"Maka kami minta seluruh layanan kesehatan, tolong SOP dijaga ketat. Karena kalau ada bantuan tenaga kesehatan yang masuk dan SOP tidak ketat, maka ini pasti membuat khawatir. Maka kami akan lakukan checking ke semua layanan kesehatan termasuk mengirimkan tim, agar mereka-mereka yang kita perbantukan dengan keahlian masing-masing, terjamin keamanannya," tegasnya.
Tenaga kesehatan lanjut Ganjar memang sangat dibutuhkan saat ini. Pihaknya sudah berupaya memperbantukan tenaga kesehatan dari daerah lain di Jateng. Namun karena mereka sudah bekerja, sehingga mereka mempunyai beban dan tanggung jawab di instansinya masing-masing.
"Beberapa kali kami sempat pinjam, tapi karena terjadi peningkatan di beberapa titik, sehingga mereka harus standby di tempatnya masing-masing. Kami akan terus mengupayakan terkait pemenuhan tenaga kesehatan ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo membenarkan, bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang sudah mau untuk diperbantukan, tapi terkendala izin orang tua.
"Mungkin orang tuanya khawatir, nanti kami akan lakukan pendekatan secara persuasif, dengan menggandeng organisasi profesi," jelasnya.
Selain dari Jawa Tengah, Yulianto juga mengatakan akan koordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi di luar Jawa yang bisa mengirimkan mahasiswanya untuk membantu.
"Akan kami coba komunikasi dengan provinsi lain di luar Jawa yang kasusnya tidak begitu tinggi. Nanti akan kami lakukan pendekatan," pungkasnya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman Dipercepat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 75.887 Jemaah Calon Haji Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Maldina Sumut
- Pesan Presiden Prabowo di Hari Raya Waisak: Welas Asih Bagi Kita Semua
- Paus Leo XIV Minta Gereja Merespons Perkembangan Kecerdasan Buatan
- Pemprov Bali Akan Menolak Pengajuan SKT Ormas Preman
Advertisement