Perjalanan ke Mars Pakai Tenaga Nuklir Lebih Cepat, Cukup 3 Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah perusahaan yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat bernama Ultra Safe Nuclear Technologies, berhasil merancang konsep mesin penggerak termal nuklir (NTP) untuk NASA.
Mesin ini digadang-gadang mampu memangkas perjalanan antarplanet ke Mars lebih dari setengahnya. Dengan demikian, perjalanan dari Bumi ke Mars cukup dalam waktu 3 bulan dari sebelumnya 7 bulan.
Advertisement
NTP dirancang setelah para pejabat NASA mengatakan sistem bertenaga nuklir akan diperlukan untuk eksplorasi lebih lanjut ke luar angkasa.
Sistem NTP menggunakan fisi nuklir, tenaga dari pemisahan atom, untuk menciptakan gaya dorong, dan umumnya lebih efisien daripada roket kimia yang ada.
Michael Eades, insinyur utama di USNC-Tech mengklaim rancangan mesin buatan perusahaannya itu lebih dapat diandalkan daripada desain lainnya. NTP katanya memiliki dorongan tertentu, mengacu pada jumlah dorongan dari propelan.
"Lebih dari dua kali lipat sistem kimia. Kami ingin memimpin upaya untuk membuka batas baru di luar angkasa, dan melakukannya dengan cepat dan aman," tegasnya seperti dilansir dari Express UK, Selasa (27/10/2020).
Paolo Venneri, CEO UNSC-Tech juga mengklaim desain mereka menggunakan aspek desain nuklir dari reaktor. "Kunci desain USNC-Tech adalah tumpang tindih yang disadari antara teknologi reaktor terestrial dan ruang angkasa," ungkapnya.
Hal tersebut katanya memungkinkan UNSC-Tech untuk memanfaatkan kemajuan teknologi nuklir dan infrastruktur dari sistem terestrial dan menerapkannya ke reaktor luar angkasa.
Mantan administrator NASA Daniel Goldin baru-baru ini berpendapat sudah waktunya manusia menggunakan nuklir untuk misi eksplorasi ruang angkasa di masa depan.
Menurutnya mungkin saja dengan menggunakan mesin bertenaga nuklir itu biaya perjalanan ke Mars akan lebih murah dan menggunakan lebih sedikit bahan bakar.
"Sistem radikal ini adalah penggerak listrik dalam ruang. Ini dapat mengurangi jumlah bahan bakar, atau propelan, yang dibutuhkan hingga 90 persen dibandingkan dengan sistem propulsi kimia, menghemat jutaan dalam biaya peluncuran sambil memberikan fleksibilitas misi yang lebih besar," jelasnya.
SpaceX dari Elon Musk telah memuji roket Starship mereka hampir siap untuk mulai melakukan perjalanan ke Mars.
Musk, saat berbincang dengan pendiri Mars Society Robert Zubrin mengatakan bahwa SpaceX berada di jalur yang tepat untuk memulai misi tak berawak pertamanya ke Mars dalam waktu empat tahun.
"Saya pikir kita memiliki peluang berjuang untuk membuat jendela transfer Mars kedua itu," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
BPBD Bantul Akan Dirikan Pos Banjir Longsor di Semua Kalurahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
- Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerja Sama Energi
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
- Menkes Budi Gunadi Kaget Banyak Anak Indonesia Terkena Diabetes Tipe 1
Advertisement
Advertisement