Advertisement
76.000 Lebih Data Epidemiologi Covid-19 Berhasil Dihimpun di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ahli Epidemiologi dan Informatika Penyakit Menular dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 76.000 data penyelidikan epidemiologi Covid-19.
"Sampai hari ini kita telah memiliki lebih dari 76.000 data penyelidikan epidemiologi," kata Dewi dalam paparan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Advertisement
Dewi mengatakan data itu terhimpun dalam sistem terintegrasi Bersatu Lawan Covid (BLC) yang dapat diakses gugus tugas pusat hingga daerah, pemerintah pusat hingga daerah, kementerian serta lembaga.
Di dalam sistem BLC juga terhimpun 245.000 data pasien Covid-19 di rumah sakit, 380.000 data pemeriksaan laboratorium, data logistik, hingga data mobilitas penduduk.
"Semua dapat kita lihat dalam dashboard yang sama," papar Dewi.
Dia mengatakan sistem Bersatu Lawan Covid merupakan hasil koordinasi dan kolaborasi yang baik antara seluruh komponen gugus tugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
Advertisement