Advertisement
Luhut: Jumlah Pasien Meninggal Covid-19 Tak Sampai 500, Penduduk 270 Juta
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. - ANTARA
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pernyataan menarik diungkapkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menyebutkan bahwa jumlah yang meninggal di Indonesia karena virus corona (Covid-19) lebih kecil dibandingkan dengan kasus serupa di Amerika.
Hal tersebut disampaikan Luhut ketika merespons pertanyaan soal penutupan operasional kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek dalam video conference di Jakarta, Selasa (14/42020) malam.
Advertisement
Arus penumpang KRL sendiri masih membeludak meskipun diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta. Oleh sebab itu muncul gagasan agar operasional KRL dihentikan sementara,
“Pak Anies [Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan], [menyoal] kenapa banyak orang ke Jakarta. Soal tutup KRL kita lihat. Kalau tidak bisa travelling [naik KRL] ya jangan sampai juga. Jadi ada yg disetujui Menkes ada yang tidak,” ujar Luhut.
Menurut Luhut, tidak menutup kemungkinan pembatasan atau penyetopan operasional KRL dilakukan. Namun, sambungnya, sebelum melakukan langkah itu akan dilakukan survei terlebih dulu apakah sebaran virus corona ada peningkatan apa penurunan.
Dia menjelaskan jumlah data yang meninggal dan sembuh akan menentukan kebijakan pemerintah pekan depan. Dia sendiri menilai bahwa jumlah kasus kematian akibat Covid-19 terbilang kecil dibandingkan dengan Amerika.
“Maaf, jumlah yang meninggal enggak sampai 500, padahal penduduk 270 juta, dan yang terinfeksi 4.000 lebih. Di AS, yang meninggal 22.000. Okelah kita mungkin kurang testing kit-nya. Sekarang pengkajian ini banyak uncertainty di tiap negara pun enggak ngerti. Kita harus cermat dan tidak grusa grusu,” jelasnya.
Luhut membantah bahwa pemerintah lambat dalam mengantisipasi virus corona, misalkan dengan melakukan karantina wilayah.
“Kami ingin pastikan bahwa rakyat kecil menerima social safety netting jalan, kartu prakerja, BLT [bantuan langsung tunai], minggu ini jalan dan minggu depan semua jalan. Tinggal tentukan langkah ke depan.”
Sementara itu, di Amerika per 14 April 2020 ada penambahan kasus baru 232 orang sehingga total terdapat 587.173 kasus positif. Adapun jumlah yang meninggal dunia mencapai 23.644 orang, sedangkan yang sembuh 36.948 orang. Total tes yang dilakukan mencapai 2.943.955 orang.
Adapun Indonesia per 14 April 2020 terdapat 282 kasus positif baru sehingga total mencapai 4.839 orang. Kasus kematian hari ini melonjak 60 orang menjadi 459 orang. Adapun pasien yang sembuh mencapai 426 orang. Total tes dilakukan sebanyak 27.953 orang.
Rasio kematian Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika. Rasio kematian di Indonesia mencapai 9,48 persen, sedangkan Amerika 8,03 persen. Begitu juga rasio pasien sembuh di Amerika lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia, yakni 12,55 persen berbanding 8,8 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Malam Tahun Baru, Ini Skenario Rekayasa Lalu Lintas Polda DIY
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Wisata Kulonprogo Padat Saat Nataru, Tarif Nuthuk Nihil
- Tanpa Kembang Api, Hotel DIY Pilih Doa dan Donasi
- Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
- Tanpa Kembang Api, Kunjungan Malam Tahun Baru Pantai Glagah Turun
- TWC Ingatkan Wisatawan Hormati Nilai Sakral Candi Prambanan
- Tata Cara Pengajuan Permohonan SKB PPh Melalui Aplikasi Coretax
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
Advertisement
Advertisement



