Advertisement

Soal Pemakzulan, Nasib Trump Ditentukan Bulan Depan

John Andhi Oktaveri
Kamis, 19 Desember 2019 - 10:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Soal Pemakzulan, Nasib Trump Ditentukan Bulan Depan Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang palu saat Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara mereka pada salah satu dari dua pasal impeachment terhadap Presiden AS Donald Trump, yang dituduh menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi Kongres, di dalam House Chamber of US Capitol di Washington, AS, 18 Desember 2019. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA –  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyalahgunakan kekuasaan dan mempersulit Kongres dalam langkah bersejarah yang akan mengobarkan ketegangan partisan di seluruh Amerika Serikat. Trump pun akan menjadi Presiden AS ketiga yang akan dimakzulkan.

Dengan hasil suara 230 berbanding 197 DPR yang dipimpin Partai Demokrat memutuskan Trump melanggar pasal pemakzulan untuk penyalahgunaan kekuasaan. Dengan demikian, mayoritas partai menetapkan panggung untuk persidangan bulan depan di Senat yang dikuasai Partai Republik.

Advertisement

 Kini, keputusan ada di partai tesebut akah akan memecat Trump dan mengeluarkannya dari  Gedung Putih atas dasar penyalahgunaan kekuasaan.  Sedangkan, untuk pasal menghalangi kerja Kongres disahkan oleh 229 suara berbanding 198 suara.

Gedung Putih menyatakan yakin Senat akan membebaskan Trump setelah proses pemakzulan seperti dikutip Reuters, Kamis (19/12/2019).

Ketika DPR memberikan suara, Trump berbicara di rapat umum di Battle Creek, Michigan.

Presiden AS Donald Trump tiba untuk kampanye di Battle Creek, Michigan, AS, 18 Desember 2019./Reuters

 Selama ini tidak ada presiden dalam sejarah 243 tahun Amerika Serikat berdiri yang dicopot dari jabatannya akibat pemakzulan. Pasalnya, keputusan itu membutuhkan mayoritas dua pertiga dari 100 anggota Senat.

Artinya,  setidaknya 20 anggota Partai Republik harus bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara melawan Trump dan sampai saat ini belum ada yang mengindikasikan mereka akan melakukannya.

Trump, yang sedang berupaya mencari masa jabatan empat tahun lagi dalam pemilihan presiden November 2020, menyebut pemakzulan itu sebagai "percobaan kudeta" oleh Demokrat yang berusaha untuk membatalkan kemenangan pemilu 2016-nya.

Ketua Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell memperkirakan tidak ada pihaknya yang akan membelot sehingga menjatuhkan Trump dari kursi kepresidenan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Talkshow Arsip Menyapa, DPAD DIY Dorong Arsip sebagai Sumber Inspirasi dan Pemberdayaan Ekonomi

Jogja
| Rabu, 02 Juli 2025, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement