Advertisement
Penyakit Langka Cacar Monyet Ditemukan di Singapura

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kasus cacar monyet (monkeypox) telah terkonfirmasi ditemukan di Singapura.
Atas temuan itu, Kementerian Luar Negeri RI masih melakukan penilaian. Sejauh ini, Kemlu belum merilis kebijakan apapun atau imbauan perjalanan (travel advisory) bagi WNI untuk merespons temuan kasus ini.
Advertisement
“Kami sedang melakukan assessment,” kata Kepala Sub Direktorat Kelembagaan dan Diplomasi PWNI-BHI Kemlu Judha Nugraha saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Kasus infeksi monkeypox telah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Singapura setelah seorang pria asal Nigeria yang tiba di negara tersebut pada 28 April, dinyatakan positif terjangkit virus ini pada 8 Mei 2019.
BACA JUGA
Saat ini pasien berada dalam kondisi stabil di bangsal isolasi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID), demikian dilaporkan Channel News Asia.
Departemen Kesehatan menyatakan ini adalah kasus monkeypox pertama di Singapura.
Monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia dari hewan, terutama di Afrika tengah dan barat. Ini terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, seperti tikus.
Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi dari kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, lesi kulit dari orang yang terinfeksi atau benda yang baru-baru ini terkontaminasi oleh cairan pasien.
Gejala monkeypox termasuk demam, sakit, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam kulit. Ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau bahkan kematian dalam beberapa kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Pura-Pura Cari Kerja, Pria Asal Cilacap Gasak Motor di Pundong
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Corner JCM dan Ramai Mall Senin 20 Oktober 2025
- Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Senin 20 Oktober 2025
- Milan vs Fiorentina Skor 2-1, Rossoneri Menang
- Prakiraan BMKG Senin 20 Oktober 2025, DIY Hujan Ringan
- Jadwal DAMRI Senin 20 Oktober 2025, Bandara YIA ke Jogja
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 20 Oktober 2025
- Jojo Juara Denmark Open 2025
Advertisement
Advertisement