Advertisement

Pemutarannya Dihentikan di Beberapa Tempat, Sexy Killers Ditonton 8 Juta Kali di Youtube

Newswire
Selasa, 16 April 2019 - 21:57 WIB
Budi Cahyana
Pemutarannya Dihentikan di Beberapa Tempat, Sexy Killers Ditonton 8 Juta Kali di Youtube Film Sexy Killers - Youtube

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJASexy Killers, film dokumenter produksi Watchdoc yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono mencatat jumlah penonton hingga lebih dari delapan juta sejak diunggah di Youtube pada Sabtu (13/4/2019) malam. Di sejumlah tempat, pemutaran film ini dihentikan.

Dalam laman Youtube Watchdoc Image, jumlah penonton film tersebut mencapai 8,244,341 penonton pada Senin (16/4/2019).

Advertisement

Karya tersebut menjadi bagian pamungkas dari rangkaian beberapa film dokumenter yang dibuat Watchdoc berdasarkan pengalaman sang sutradara Dandhy Laksono bersama Ucok Parta saat berkeliling Indonesia sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2015 silam dalam tajuk Ekspedisi Indonesia Biru.

“#SexyKillers adalah film terakhir rangkaian Ekspedisi Indonesia Biru (1 Jan - 31 Des 2015). Terima kasih untuk dukungan kawan-kawan sepanjang perjalanan. Yang memberi tumpangan tempat tidur dan makan :) Juga semua yang telah mengikuti film demi film selama 4 tahun terakhir,” tulis Dandhy dalam akun @Dandhy_Laksono, Selasa (16/4/2019).

Dalam film tersebut, Dandhy dan Watchdoc menceritakan apa yang dialami oleh masyarakat sipil yang tinggal dekat dengan proyek-proyek pembangkit listrik dan kawasan tambang batu bara.

Sexy Killers juga menampilkan bagan para tokoh atau pemilik saham perusahaan-perusahaan yang bermain di balik proyek-proyek pembangkit listrik. Mereka umumnya aktif menjadi bagian yang kini sedang berkompetisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019). Baik kubu calon presiden Joko Widodo, maupun capres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Kubu capres 01 nama yang disenggol  antara lain dua putra Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pengarep. Ada pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Osman Sapta Odang dan Wakil Bendahara TKN Haji Isam.

Di kubu 02, nama Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ikut bertengger. Keduanya dilaporkan meraup keuntungan dari proyek-proyek pembangkit listrik yang berdampak pada masyarakat sekitar.

Dalam film tersebut, Dandhy mengangkat sisi kesulitan sejumlah warga di Kalimantan Timur untuk mendapatkan air bersih setelah ekspansi pertambangan batu bara. Belum lagi dampak dari lubang bekas pertambangan yang berada di sekitar kawasan pemukiman warga dan sepanjang 2014-2018 telah merengut 115 nyawa.

Fakta lainnya yang diangkat dalam film dokumenter tersebut adalah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Batang Jawa Tengah. Warga Batang yang sebagian besarnya adalah nelayan dan petani telah berjuang selama lima tahun untuk menentang proyek pembangunan PLTU Batang.

Film dokumenter tersebut kini menjadi polemik di tengah situasi politik nasional yang menghangat lantaran diunggah pada masa tenang kampanye. Bahkan, beberapa pemutaran yang digelar sempat dihentikan, seperti di Indramayu, Jawa Barat. Pemutaran film tersebut di Probolinggo, Jawa Timur, juga dibatalkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement