Advertisement
Sebanyak 1.500 Teknisi PLN Pulihkan Penerangan Daerah Bencana di Sulteng
Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 skala Richter di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). - Antara/Hafidz Mubarak
Advertisement
Harianjogja.com, PALU-PLN mengerahkan sebanyak 1.500 teknisinya dari berbagai daerah berhasil memulihkan penerangan di sejumlah daerah terdampak bencana pascagempa di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Teknisi ini datang dari seluruh Indonesia secara spontan untuk membantu pemulihan listik di Kota Palu. Bahkan malam ini di Donggala dan Sigi sudah bertegangan teraliri listrik," kata Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda saat dihubungi dari Palu, Sabtu (6/10/2018).
Advertisement
Mereka yang datang membantu, lanjutnya, berasal dari unit-unit PLN seluruh Indonesia dengan keahlian di bidang pembangkitan, transmisi, distribusi, serta "supporting" dengan didukung alat memadai.
Dia menjelaskan sampai saat ini total aliran listrik pascagempa disertai tsunami telah pulih 70 persen. Untuk daerah Donggala juga sudah bertegangan karena Gardu Induk (GI) yang rusak, alirannya diambil dari GI Pasang Kayu.
BACA JUGA
Di daerah Sigi, lanjutnya, teknisi PLN melaporkan sebagian wilayah akan teraliri listrik, sehingga diperkirakan masyarakat setempat sudah bisa kembali menikmati penerangan pascagempa. Selain itu, ada tujuh GI milik PLN, enam berhasil dipulihkan pengoperasian, mencakup Poso, Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi.
Artinya, kata dia, progres yang diberikan jauh berbeda bila dibandingkan dengan saat gempa disertai tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018). Kemampuan pasokam listrik PLN dari sistem Poso ke Palu dan sekitarnya sudah mencapai 85 persen. Untuk perbaikan di sisi jaringan distribusi, dari 45 penyulang (feeder), telah beroperasi 28 penyulang atau 62 persen penyulang sudah siap menyuplai listrik.
Bahkan, kata dia, hal itu ditambah delapan persen yang dipasok dari genset bergerak untuk daerah-daerah yang belum dapat dilayani melalui jaringan listrik PLN karena rusak diterjang bencana. Terkait dengan masa tanggap bencana 14 hari atau berakhir pada 11 Oktober 2018, pihaknya optimistis kelistikan di wilayah terdampak akan pulih hingga 90 persen pada pekan depan.
Mengenai keterlambatan pemulihan, katanya, karena beberapa gardu di jalan mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan dan perlu masa perbaikan tambahan. "Untuk tiang listrik dan gardunya instalasinya rebah, jatuh atau tergantung itu masih bisa diperbaiki selama gardunya tidak rusak berat. Tim teknisi akan meluruskan tiang dan memperbaiki posisi gardu agar mendapat pasokan pengaturan aliran listrik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Program Bedah Rumah di Jogja Berlanjut di Dua Kalurahan Ini
- Klasemen Liga Inggris Pekan Ini, Arsenal Semakin Kokoh di Puncak
- Harga Emas Antam di Logam Mulia Turun Rp23.000 per Gram
- Klasemen Liga Spanyol, Menang El Clasico, Real Madrid Nyaman di Puncak
- Percepat Dekontaminasi, Satgas Cs-137 Relokasi 91 Warga Cikande
- Trump: Amerika Serikat Siap Jadi Mitra dan Sahabat ASEAN
- KPK: Penindakan Tambang Ilegal Mandalika Tak Bisa Sendirian
Advertisement
Advertisement




