Tekan Judi Online di Kalangan Pemuda, Kemenpora Siapkan Berbagai Program
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Judi online disebut sebagai “anak haram” dunia digital yang kian mengancam generasi muda Indonesia. Untuk itu dibutuhkan banyak program untuk mengatasinya.
Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Astro Niam Sholeh menegaskan bahwa rendahnya literasi digital dan minimnya lapangan kerja menjadi penyebab utama anak muda mudah terjebak dalam praktik ini.
Advertisement
BACA JUGA: Program Layanan Rehabilitasi Pecandu Judi Online dan Game Online Diperluas
“Transformasi masyarakat dari konvensional ke digital tidak dibarengi dengan literasi yang memadai. Banyak anak muda terjerat judi online karena ketidaksengajaan, iseng, atau tergiur ekonomi,” kata Niam secara daring, Sabtu (30/11/2024).
Merujuk pada data PPATK, sekitar satu juta pemain judi online adalah pelajar dan mahasiswa dan mayoritas melakukan transaksi kecil di bawah Rp100 ribu, tetapi akumulasi transaksinya mencapai miliaran rupiah.
Ia menjelaskan bahwa anak muda sering kali tergiur janji penghasilan besar dari judi online, beberapa bahkan terlibat sebagai admin atau pengembang platform judi, seperti kasus pemuda 23 tahun di Sumatera Barat yang menjadi pengembang situs judi dengan penghasilan Rp200 juta per bulan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kemenpora berfokus pada peningkatan literasi digital dan penciptaan alternatif kegiatan positif bagi pemuda yang mendorong anak muda untuk memanfaatkan teknologi digital secara produktif.
“Melalui program ini, anak-anak muda bisa belajar menjadi konten kreator, YouTuber, atau mengembangkan kreativitas digital lainnya. Misalnya, dalam program Jumat Ngoprek Digital (Jumandi), mereka didampingi untuk membuat konten berbasis ekonomi kreatif,” ujar Niam.
Selain itu, Kemenpora menggelar lomba kreativitas berbasis digital, pelatihan akses permodalan, dan sesi inspirasi sukses. Dengan membangun literasi digital dan memberikan ruang kreatif, diharapkan anak muda bisa mengalihkan energinya ke hal-hal positif yang produktif.
Kemenpora juga berharap anak muda yang terlibat dalam program-program ini bisa menjadi agen perubahan bagi komunitasnya dan menginspirasi sekitar untuk menjauhi hal-hal destruktif seperti judi online.
Melalui berbagai upaya ini, Kemenpora optimistis langkah-langkah promotif dan preventif dapat mengurangi dampak negatif dari judi online, khususnya di kalangan generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Deretan Artis Menang Pilkada 2024, Rano Jadi Wagub Jakarta, Farhan Wali Kota Bandung Barat
- DPR Apresiasi Langkah Prabowo Tingkatkan Kesejahteraan Guru
- Menteri PPPA Arifah Choiri Sebut Sebagian Penyebab Kekerasan Anak Bermula dari Gawai
- Narapidana WNI Paling Banyak Dipenjara di Malaysia dan Arab
- Aktris Senior Rahayu Effendi Wafat
Advertisement
Tol Jogja-Solo Segera Tembus hingga Prambanan, Kontraktor Siap Pasang Penerangan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
- Real Count KPU, Suara Pilkada Jateng Dimenangkan Pasangan Luthfi-Taj
- Permudah Pengajuan Kredit Kendaraan Bermotor Bank Mandiri Luncurkan Livin' Auto
- Pesawat Militer China dan Rusia Masuk Zona Udara Korea Selatan Tanpa Permisi
- Program Layanan Rehabilitasi Pecandu Judi Online dan Game Online Diperluas
- Gugatan Uji Materi tentang Gaji Dosen Swasta Dibayarkan dari APBN dan APBD Ditolak MK
- DPR RI Merespons Isu Adanya Partai Cokelat
Advertisement
Advertisement