Advertisement

Promo November

PBB Desak Pemimpin Dunia Dukung UNRWA, Sekjen: Pengungsi Palestina Butuh Layanan Penting

Newswire
Jum'at, 27 September 2024 - 07:57 WIB
Abdul Hamied Razak
PBB Desak Pemimpin Dunia Dukung UNRWA, Sekjen: Pengungsi Palestina Butuh Layanan Penting Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara di perbatasan Rafah sisi Mesir pada 23 Maret 2024. Guterres mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata di daerah kantong Palestina yang terkepung. (Mohamed Ahmed - Xinhua)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak para pemimpin dunia untuk meningkatkan dukungan terhadap UNRWA. Saat ini, badan PBB tersebut membutuhkan layanan penting mengurus 6 juta orang pengungsi Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pertemuan tingkat tinggi yang digelar bersama oleh Yordania dan Swedia dilakukan untuk mendukung UNRWA diadakan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Kamis (26/9/2024).

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Guterres menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai sesuatu yang "tak terbayangkan." "Kita telah gagal dalam membantu warga Gaza. Mereka berada di dalam neraka yang semakin memburuk dari hari ke hari," katanya dikutip Jumat (27/9/2024).

BACA JUGA: Masjid Jogokaryan Terima Kunjungan Relawan Kemanusiaan dan Pengungsi Gaza

Dia menekankan bahwa "tidak ada pilihan lain bagi UNRWA" dan mendesak semua negara anggota PBB untuk "bekerja di segala lini untuk meningkatkan dukungan bagi misi penting badan ini."

Guterres mengatakan bahwa UNRWA "bukanlah solusi jangka panjang yang berkelanjutan bagi nasib pengungsi Palestina," dan mengulangi tuntutannya untuk segera mengadakan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, pembebasan sandera, serta solusi politik dua negara antara Palestina dan Israel dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara.

"Tapi hingga saat itu tiba, UNRWA tetap sangat diperlukan," katanya, mendesak negara-negara untuk memberikan "dukungan penuh."

Pemimpin PBB itu mengatakan bahwa dua juta warga Palestina terdesak dalam area kecil, hidup di tengah "danau limbah, tumpukan sampah, dan gunung puing-puing," serta memperingatkan bahwa "satu-satunya kepastian adalah bahwa hari esok akan lebih buruk."

"Namun, jika ada harapan di dalam neraka ini, itu adalah UNRWA," katanya.

Badan tersebut menghadapi tantangan besar di tingkat operasional dan politik, menurut Guterres, yang mengatakan bahwa "222 rekan UNRWA telah tewas, banyak di antaranya bersama seluruh keluarga mereka, beberapa saat sedang bertugas," dan ini merupakan "jumlah korban tewas tertinggi dalam sejarah PBB."

Guterres menyoroti "kampanye (militer) dari Israel yang mendiskreditkan pekerjaan penyelamatan jiwa yang dilakukan UNRWA," serta mencatat keputusan parlemen Israel, Knesset, yang mengklasifikasikan UNRWA sebagai organisasi teroris.

"Di tengah kondisi bencana ini, UNRWA tetap bertahan," katanya.

Kepala PBB itu menyatakan "keyakinan penuh pada komitmen berkelanjutan UNRWA untuk menjunjung prinsip-prinsip kemanusiaan seperti netralitas, ketidakberpihakan, dan kemanusiaan serta untuk melaksanakan rekomendasi dari Tinjauan Independen oleh Catherine Colonna."

Dia mengatakan negara-negara anggota PBB juga menunjukkan kepercayaan yang sama terhadap badan tersebut. "Hampir semua donor telah membatalkan penangguhan pendanaan mereka," katanya. "Ini menegaskan konsensus bahwa peran UNRWA di Tepi Barat dan kawasan lainnya sangat penting."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement