PBB Desak Pemimpin Dunia Dukung UNRWA, Sekjen: Pengungsi Palestina Butuh Layanan Penting
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak para pemimpin dunia untuk meningkatkan dukungan terhadap UNRWA. Saat ini, badan PBB tersebut membutuhkan layanan penting mengurus 6 juta orang pengungsi Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pertemuan tingkat tinggi yang digelar bersama oleh Yordania dan Swedia dilakukan untuk mendukung UNRWA diadakan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Kamis (26/9/2024).
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Guterres menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai sesuatu yang "tak terbayangkan." "Kita telah gagal dalam membantu warga Gaza. Mereka berada di dalam neraka yang semakin memburuk dari hari ke hari," katanya dikutip Jumat (27/9/2024).
BACA JUGA: Masjid Jogokaryan Terima Kunjungan Relawan Kemanusiaan dan Pengungsi Gaza
Dia menekankan bahwa "tidak ada pilihan lain bagi UNRWA" dan mendesak semua negara anggota PBB untuk "bekerja di segala lini untuk meningkatkan dukungan bagi misi penting badan ini."
Guterres mengatakan bahwa UNRWA "bukanlah solusi jangka panjang yang berkelanjutan bagi nasib pengungsi Palestina," dan mengulangi tuntutannya untuk segera mengadakan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, pembebasan sandera, serta solusi politik dua negara antara Palestina dan Israel dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara.
"Tapi hingga saat itu tiba, UNRWA tetap sangat diperlukan," katanya, mendesak negara-negara untuk memberikan "dukungan penuh."
Pemimpin PBB itu mengatakan bahwa dua juta warga Palestina terdesak dalam area kecil, hidup di tengah "danau limbah, tumpukan sampah, dan gunung puing-puing," serta memperingatkan bahwa "satu-satunya kepastian adalah bahwa hari esok akan lebih buruk."
"Namun, jika ada harapan di dalam neraka ini, itu adalah UNRWA," katanya.
Badan tersebut menghadapi tantangan besar di tingkat operasional dan politik, menurut Guterres, yang mengatakan bahwa "222 rekan UNRWA telah tewas, banyak di antaranya bersama seluruh keluarga mereka, beberapa saat sedang bertugas," dan ini merupakan "jumlah korban tewas tertinggi dalam sejarah PBB."
Guterres menyoroti "kampanye (militer) dari Israel yang mendiskreditkan pekerjaan penyelamatan jiwa yang dilakukan UNRWA," serta mencatat keputusan parlemen Israel, Knesset, yang mengklasifikasikan UNRWA sebagai organisasi teroris.
"Di tengah kondisi bencana ini, UNRWA tetap bertahan," katanya.
Kepala PBB itu menyatakan "keyakinan penuh pada komitmen berkelanjutan UNRWA untuk menjunjung prinsip-prinsip kemanusiaan seperti netralitas, ketidakberpihakan, dan kemanusiaan serta untuk melaksanakan rekomendasi dari Tinjauan Independen oleh Catherine Colonna."
Dia mengatakan negara-negara anggota PBB juga menunjukkan kepercayaan yang sama terhadap badan tersebut. "Hampir semua donor telah membatalkan penangguhan pendanaan mereka," katanya. "Ini menegaskan konsensus bahwa peran UNRWA di Tepi Barat dan kawasan lainnya sangat penting."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pekan Depan Dipanggil, Firli Bahuri Diminta Kooperatif
- Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
- Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan
- Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
- BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
Advertisement
Advertisement