Advertisement

Ayah & Ibu Gantikan Wisuda Anaknya yang Meninggal Dunia

Chelin Indra Sushmita
Senin, 07 Oktober 2019 - 18:07 WIB
Budi Cahyana
Ayah & Ibu Gantikan Wisuda Anaknya yang Meninggal Dunia Orang tua Syahrul Mubarok menerima ijazah dari Rektor IAIN Surakarta pada Wisuda ke-42, Minggu (6/10/2019)./Istimewa - IAIN Surakarta

Advertisement

Harianjogja.com, SUKOHARJO—Sarifuddin dan Sri Nuryati Jamil menggantikan almarhum anaknya, Syahrul Mubarok, mengikuti wisuda di IAIN Surakarta. Mereka menerima ijazah sang anak sekaligus selempang cumlaude dalam Wisuda ke-42 IAIN Surakarta, Minggu (6/10/2019).

Dalam video viral yang dibagikan akun Instagram @iain.surakarta, suara tepuk tangan peserta wisuda bergemuruh saat Sarifuddin dan Sri Nuryati maju ke panggung untuk menerima ijazah dan selempang cumlaude atas prestasi almarhum Syahrul Mubarok. Pria berusia 22 tahun itu meninggal dunia 30 September 2019 akibat penyakit kelenjar getah bening.

Advertisement

Pada wisuda kali ini, Syahrul Mubarok menjadi salah satu mahasiswa berprestasi dari program studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Surakarta. Pria kelahiran 30 Januari 1997 itu telah menyelesaikan skripsi dan hanya menunggu wisuda. Namun, takdir berkata lain sehingga orang tuanya yang menerima ijazah dari Rektor IAIN Surakarta.

Sarifuddin terlihat menangis saat menjabat tangan Rektor IAIN Surakarta. Indeks prestasi kumulatf (IPK) yang diraih anaknya memang cukup tinggi, yakni 3,70. Namun, prestasi itu tak bisa mengalahkan kesedihan Sariffudin dan Sri Nuryati. Mereka terus menangis menyaksikan teman-teman almarhum anaknya diwisuda.

Sri Nuryati mengatakan, almarhum Syahrul Mubarok adalah anak yang baik. Semasa hidupnya almarhum raji beribadah. “Dia itu anak yang baik,” kata Sri Nuryati sambil terisak, seperti dikutip dari siaran pers IAIN Surakarta.

Syahrul Mubarok sering sakit-sakitan sejak menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2019. Selama itu dia sering lembur sampai larut malam, hingga mengeluhkan sakit di bagian leher.

Sarifuddin yang tinggal di Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, mengatakan, anaknya sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit sampai dioperasi. Kondisi Syahrul Mubarok sempat membaik setelah dioperasi, tetapi kembali menurun dan akhirnya meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement