Advertisement
Koalisi Arab Saudi Serang Pelabuhan Hudaidah di Yaman
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Koalisi yang dipimpin Arab Saudi hari ini, Jumat (20/9/2019), melancarkan operasi militer di Hudaidah yang terletak di wilayah utara Yaman dengan sasaran yang digambarkan sebagai target militer yang sah.
Serangan itu akan memperburuk ketegangan regional setelah serangan akhir pekan pada instalasi minyak Arab Saudi.
Advertisement
Pihak koalisi menyatakan telah menghancurkan empat lokasi yang digunakan untuk merakit kapal dan ranjau laut yang dikendalikan dari jarak jauh. Serangan itu disebutkan untuk membantu melindungi kebebasan navigasi maritim.
"Lokasi ini digunakan untuk melakukan serangan dan operasi teroris yang mengancam jalur pelayaran dan perdagangan internasional di Selat Bab al-Mandab dan Laut Merah selatan," kata juru bicara koalisi Kolonel Turk al-Malki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Jumat (20/9/2019).
Gerakan pemberontak Hutsi di Yaman, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco pada Sabtu (14/9/2019), menyatakan melalui Masirah TV-nya bahwa koalisi telah melanggar kesepakatan yang dicapai oleh AS di Swedia.
Koalisi Muslim Sunni yang didukung Barat melakukan intervensi di Yaman pada bulan Maret 2015 melawan kelompok Hutsi pro-Iran kelompok itu menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional di Sanaa pada akhir 2014.
Perjanjian gencatan senjata dan pemindahan pasukan Hudaidah dicapai tahun lalu pada pembicaraan damai di Swedia. Gencatan senjata itu bertujuan untuk membangun kepercayaan guna membuka jalan bagi pembicaraan untuk mengakhiri perang. Akan tetapi pembicaraan terhenti selama berbulan-bulan sebelum penarikan Hutsi dari tiga pelabuhan Laut Merah.
Malki menambahkan bahwa Hutsi menggunakan Hodeidah untuk "meluncurkan rudal balistik, pesawat tak berawak, kapal yang terperangkap dan dikendalikan dari jarak jauh, serta untuk penyebaran ranjau laut tanpa pandang bulu."
Pihak koalisi telah meminta warga sipil untuk menjauh dari lokasi yang ditargetkan dan menegaskan bahwa operasi militer dilakukan dengan cara yang mengikuti hukum humaniter internasional dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement