Advertisement

Pengamat Menilai Jokowi Tak Perlu Latah Cari Menteri Milenial Seperti Negara-Negara Lain

Newswire
Jum'at, 12 Juli 2019 - 19:07 WIB
Nina Atmasari
 Pengamat Menilai Jokowi Tak Perlu Latah Cari Menteri Milenial Seperti Negara-Negara Lain Presiden RI Joko Widodo menunjukkan buku yang memuat sejarah perkembangan gedung madrasah saat hadir dan berpidato dalam acara resepsi milad 1 abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimat Muhammadiyah di Jalan Letjen S. Parman, Jogja, Kamis (6/12/2018). Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Jogja juga bersilaturahmi dengan Sri Sultan HB X di Kraton Jogja. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-- Susunan Kabinet di Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih menjadi pembahasan publik. Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan jika Jokowi ingin menghadirkan menteri usia muda atau milenial di Kabinet Kerja Jilid II pertimbangannya murni karena kompetensi bukan karena “latah” mengikuti negara-negara lain.

“Milenial ini jangan hanya latah-latahan karena di negara lain ada milenial yang menjadi menteri kita juga ikut-ikutan juga jangan dipakskan juga. Kalau kelompok milenial yang kita cari tidak ada, enggak perlu dipaksakan,” kata Adi di Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Advertisement

Menurut dia, penentuan menteri milenial yang layak akan sangat rumit karena selain cerdas dan memenuhi kualifikasi, menteri dengan usia sekitar 30 tahun ini harus tahan banting dan mampu dengan total membantu presiden mewujudkan visi, misi, dan janji politik yang sudah dinanti masyarakat.

“Bukan hanya masalah anak muda, melainkan dia akan cenderung lugu menghadapi realitas politik yang sesungguhnya karena menteri itu suka tidak suka harus menghadapi kritik dari kalangan bukan dari oposisi, bahkan partai pendukung pemerintah,” ujarnya.

Selain itu, Adi juga mengingatkan menteri milenial yang dipilih juga mempunyai dukungan penuh dari partai politik agar mampu bertahan dan terbebas dari rong-rongan politik dari unsur oposisi maupun partai pendukung pemerintah.

“Dinamika sistem politik kita ini susah ditebak. Mungkin ada milenial pinter cerdas punya kapasitas. Kalau tidak punya backup politik, dia bisa terancam di-bully di Senayan karena tempat ini hutan belantara,” katanya.

Pada prinsipnya dia mendukung. Akan tetapi, di sisi lain kualitas kompetensi totalitas mendukung presiden dan mendapat dukungan partai itu yang paling penting.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan pembentukan kementerian baru sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman, salah satu upayanya adalah memberi tempat untuk anak muda dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Hingga kini Jokowi belum mengumumkan nama-nama menteri yang berasal dari kalangan partai maupun nonpartai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement