Advertisement
YLKI: Bahaya Penyakit Kanker di Indonesia seperti Bom Waktu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan untuk terus meningkatkan kewaspadaan akan bahaya penyakit kanker yang prevalensinya cenderung terus meningkat.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan bahwa wafatnya mantan ibu negara Ani Yudhoyono yang membuat bangsa Indonesia mengharu biru dan pendakwah Arifin Ilham beberapa hari sebelumnya karena serangan kanker, secara tidak langsung mengingatkan akan bahayanya kanker.
Advertisement
"Kasus ini harus kita perhatikan secara seksama, bahwa potensi penyakit kanker di Indonesia sangatlah tinggi dan malah mengalami peningkatan prevalensinya dalam 5 tahun terakhir," ujarnya dalam keterangan resmi pada Minggu (2/6/2019).
Menurut, berdasarkan Riskesdas 2013 prevalensi penyakit kanker hanya 1,4%. Namun tragisnya pada hasil Riskesdas 2018, prevalensi penyakit kanker malah naik menjadi 1,8%.
"Jadi, ada bom waktu yang mengerikan terkait penyakit kanker di Indonesia. Ini bukti bahwa masih ada masalah serius terkait perilaku hidup sehat masyarakat, dan arah kebijakan kesehatan yang belum menyentuh hulu persoalan," ujarnya.
Menurutnya, apabila arah kebijakan pembangunan kesehatan itu benar, maka seharusnya prevalensi penyakit menular itu turun, bukan malah naik, termasuk prevalensi penyakit kanker.
"Oleh karena itu, YLKI mendesak pemerintah untuk fokus pembangunan kesehatan untuk menekan tumbuh kembangnya penyakit tidak menular," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, terbukti bahwa penyakit jenis ini menjadi benalu yang paling dominan bagi defisit keuangan BPJS Kesehatan.
"Jika kebijakan pemerintah tidak mendukung untuk menekan wabah penyakit tidak menular, prevalensi penyakit tidak menular seperti kanker, hanyalah bom waktu. Bom waktu bagi generasi emas yang digadang-gadang oleh pemerintah, dan kita semua," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
- KPK Menetapkan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Jadi Tersangka Pencucian Uang
- 109.105 Kendaraan Melintas di Tol Jogja-Solo Selama Lebaran, Akses Kini Ditutup Lagi
- Video Viral Kejadian Unik, Truk Melaju Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung Semarang
Advertisement
Advertisement