Advertisement
Dituduh Lakukan Konspirasi Kecurangan Pemilu 2019, Ini Jawaban Pemerintah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah angkat bicara ihwal tudingan kecurangan pemilu yang dilakukan sejumlah lembaga negara.
Tuduhan adanya konspirasi dan upaya penyelenggara pemilu, pemerintah, TNI dan Polri melakukan kecurangan pada pemilu 2019 dianggap sebagai hal yang ngawur dan fitnah.
Advertisement
Pernyataan itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto usai menggelar Rapat Koordinasi Khusus dengan Mendagri Tjahjo Kumolo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan perwakilan Kemenkominfo, Kejaksaan Agung, serta Kemenkumham.
Menurutnya, tuduhan tersebut tidak benar dan tak berdasar.
"[Tuduhan itu] diarahkan untuk mendelegitimasi pemerintah dan penyelenggara pemilu terutama KPU/Bawaslu, termasuk hasil pemilu yang sementara ini sedang dalam proses penghitungan," kata Wiranto di kantornya, Rabu (24/4/2019).
Wiranto juga memberi penjelasan untuk menjawab tuduhan konspirasi tersebut.
Pertama, dia mengatakan bahwa Komisioner KPU dan Bawaslu dipilih DPR RI, bukan presiden.
Kedua, KPU dan Bawaslu bersifat mandiri, serta tidak tergabung dalam struktur lembaga negara manapun. Karena itu, KPU atau Bawaslu tidak berada di bawah kendali pemerintah.
Ketiga, Wiranto menyebut tidak pernah ada pikiran atau kehendak pemerintah mengintervensi kinerja KPU dan Bawaslu, apalagi sampai membuat konspirasi untuk memenangkan kandidat tertentu.
"Melalui penjelasan ini saya harap masyarakat tidak perlu percaya, jangan percaya, terhadap berita-berita yang menyesatkan apalagi terhasut melakukan gerakan-gerakan yang hanya mengganggu kedamaian dan keamanan nasional," katanya.
Keempat, Wiranto menyebut bahwa pemilu 2019 termasuk pemilu terbesar dan terumit di dunia. Akan tetapi, pemilu dilaksanakan secara terbuka untuk diawasi semua pihak, dan dapat diakses hasilnya oleh siapapun.
Kelima, pemerintah menyebut bahwa apresiasi harusnya diberikan kepada penyelenggara pemilu alih-alih menyebar fitnah. Apalagi, hingga kini ada laporan 139 petugas pemilu meninggal dunia saat bertugas di pemilu 2019.
"Oleh sebab itu sangat tidak tepat kalau kita malah lakukan fitnah, cacian dan tuduhan-tuduhan yang tak berdasar pada penyelenggara pemilu," ujar Wiranto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement