Advertisement
Tak Hanya Padamkan Api, Damkar Sukoharjo Juga Diminta Usir Kera dan Ular
Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO--Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Sukoharjo tidak hanya mendapat tugas memadamkan api tetapi juga diminta warga membasmi sarang tawon dan mengusir kera dan ular yang masuk permukiman.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo Margono mengatakan beberapa kali menerima panggilan dari warga yang meminta pertolongan untuk mengatasi persoalan kera dan ular. Binatang tersebut masuk ke rumah dan meresahkan warga.
Advertisement
"Setahun ini ada empat permintaan mengusir ular. Dua ular berhasil kami tangkap dan dua lagi hilang saat kami datang," katanya kepada wartawan, Selasa (12/3/2019).
Sedangkan untuk permintaan mengusir kera, dia menambahkan pemadam kebakaran baru menerima satu laporan dan langsung ditindaklanjuti. Petugas berhasil menangkap kera yang meresahkan warga di daerah Bulu.
Petugas pemadam kebakaran saat ini tidak hanya menangani masalah kebakaran dan program tangkap tawon, tetapi juga menangani persoalan lain seperti penanganan kera dan ular.
"Masyarakat semakin memercayakan kepada pemadam kebakaran. Bukan hanya soal kebakaran saja tapi yang lainnya juga," katanya.
Ihwal penanganan sarang tawon, dia menyebutkan petugas pemadam kebakaran berhasil menangani 234 sarang tawon yang dilaporkan masyarakat. Dia mengakui hampir setiap hari mendapatkan laporan dari masyarakat untuk menangani serangan tawon.
Rata-rata sarang lebah yang dimusnahkan seukuran kepala manusia, bahkan ada yang lebih besar lagi. Biasanya sarang lebah tersebut berada di pohon, atap rumah, dan lokasi lain.
Lantaran ukuran sarang yang besar tersebut masyarakat memanggil petugas pemadam kebakaran untuk melakukan operasi tangkap tawon atau OTT. Menurutnya, untuk memusnahkan sarang tawon tersebut, petugas menggunakan pakaian tertutup guna menghindari sengatan lebah.
Selain itu, cairan yang dipergunakan untuk menyemprot harus berkekuatan tinggi dengan menggunakan air busa sabun deterjen. “Kami meminta masyarakat segera melapor ke Damkar jika mengetahui ada sarang tawon di pemukiman. Warga diminta tidak melakukan OTT secara mandiri. Jika terlambat melakukan penanganan keberadaan tawon tersebut sangat membahayakan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement