Advertisement
2 Kapal Akan Layani Tol Laut, Ini Rutenya
Minggu, 03 Maret 2019 - 20:55 WIB
Budi Cahyana
Ilustrasi kapal feri berhenti beroperasi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (28/3). Penutupan pelabuhan ketapang oleh PT ASDP untuk menghormati umat Hindu yang sedang merayakan hari raya Nyepi di Bali. - Antara/Budi Candra Setya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dua kapal yang dibangun pemerintah segera dioperasikan oleh PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) untuk melayani dua trayek tol laut tahun ini.
KM Kendhaga Nusantara 2 telah dilepas pada Jumat (1/3/2019), dari galangan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat.
Kapal akan tiba 5 hari kemudian dan akan langsung diserahkan kepada ASDP untuk melayani rute Teluk Bayur-Sinabang-Gunung Sitoli-Mentawai (Sikakap)-Teluk Bayur (T-2).
Sehari kemudian, KM Kendhaga Nusantara 6 diserahterimakan kepada ASDP di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk melayani rute Makassar-Polewali-Belang-Belang-Sangatta-Nunukan/Sebatik-Makassar (T-4).
"Kapal ini akan dioperasikan di bawah mekanisme kewajiban pelayanan publik yang subsidinya dikelola oleh Ditjen Perhubungan Laut," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko, Minggu (3/3/2019).
ASDP pada tahun ini mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengoperasikan dua trayek.
Menurut Wisnu, selain sebagai operator trayek tol laut, ASDP dapat memberi usulan titik-titik konektivitas lain yang dapat dimasuki kapal atau pula minikontainer.
Pemerintah sedang berupaya agar Tol Laut tidak hanya dapat menjangkau port to port, tetapi juga wilayah lebih dalam lagi (end to end) dengan melibatkan moda lain, seperti moda darat, penyeberangan, dan udara, terutama daerah tidak memiliki akses jalan memadai.
Pemerintah juga akan bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk mengembangkan badan usaha milik desa (BUMDes) agar bisa membeli barang-barang yang didatangkan dari pelabuhan pangkal untuk kemudian dijual kembali kepada masyarakat.
"Kami mempersilakan BUMDes untuk menjual barang dengan selisih harga, tapi tidak boleh memberatkan masyarakat," kata Wisnu.
Selain menyuntikkan subsidi pengoperasian kapal, pemerintah selama ini menyubsidi penuh pembangunan kapal. Sejak 2015, Kemenhub telah membangun 100 unit kapal pendukung tol laut, yang terdiri atas 60 unit kapal perintis, 15 unit kapal kontainer, 20 unit kapal rede, dan 5 kapal ternak. Di luar itu, pemerintah juga membangun kapal-kapal pelayaran rakyat.
Wisnu berharap, suatu saat Indonesia bisa membuat kapal kargo berukuran di atas 50.0000 DWT untuk mengangkut muatan ekspor impor Indonesia. Mesin induk boleh diimpor dari negara lain, tetapi sebagian besar komponen diharapkan buatan lokal.
"Kami berharap ke depan galangan kapal tidak hanya tumbuh di wilayah tengah dan barat, tetapi juga di wilayah timur karena sekitar 60% kapal perintis beroperasi di sana."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
- Lobi Erick Thohir Jempol, SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe hingga Akhir Turnamen
- Kecelakaan di Jalan Solo-Jogja Delanggu Klaten, Pemotor asal Magetan Meninggal
- Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri Vs PSS, Misi Sleman Hindari Degradasi
Berita Pilihan
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tudingan Jokowi Cawe-cawe Pilpres Lewat Penjabat Daerah Tak Terbukti, Berikut Dalil Putusan MK
- Lima Polisi di Cimanggis Ditangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 24 April 2024
Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 01:57 WIB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mensos Risma Janjikan Pemasangan Alarm Bahaya Bencana di Kawasan Semeru
- Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Gempa Magnitudo 5,5 Taiwan
- PDIP Gabung Pemerintah atau Oposisi Akan Ditentukan di Rakernas
- Dataran Tinggi Dieng Diajukan sebagai Geopark Nasional
- Jokowi dan Gibran Bukan Bagian dari PDIP, Komarudin Watubun: Orang Sudah di Sebelah Sana
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Presiden: Ini Penting bagi Pemerintah
- Lima Polisi Terlibat Kasus Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Juga Harus Diperiksa
Advertisement
Advertisement