Advertisement

Berlatih Hidup di Mars, Venzha Bakal Dikurung di Kapal dalam Ketidakpastian

Salsabila Annisa Azmi
Selasa, 29 Januari 2019 - 10:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Berlatih Hidup di Mars, Venzha Bakal Dikurung di Kapal dalam Ketidakpastian Venzha bersama alat AUSW hasil kreasinya. - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJASukses menjalani misi pelatihan bertahan hidup di Mars oleh Mars Desert Research Station (MDRS), Vincensius Christiawan, atau akrab disapa Venzha Christ, mempersiapkan diri menghadapi misi selanjutnya yaitu SHIRASE (Simulation of Human Isolation Research for Antarctica Based Space Engineering) di Jepang. Ekspedisi itu merupakan penghargaan untuk Venzha karena telah dinyatakan lolos pelatihan MDRS. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Salsabila Annisa Azmi.

 Mata Venzha menerawang, membayangkan keadaan yang akan dia hadapi pada Februari hingga Maret 2019 mendatang di Utara Tokyo. Tepatnya di lambung kapal Shirase. Malam itu ketika didatangi Harianjogja.com di kediamannya yang penuh benda-benda miniatur ruang angkasa, banyak ketidakpastian terlukis di wajahnya. Setelah terdiam cukup lama, hanya satu kalimat terucap. “Pokoknya saya belum tahu di sana saya mau diapain,” katanya sambil tertawa kecil.

Advertisement

Shirase Expedition yang akan diikuti Venzha merupakan rangkaian lanjutan dari pelatihan hidup di Mars, yang kita ketahui bahwa ada beberapa tahap dan initiator atau institusi dunia yang menggagas program pelatihan persiapan ekspansi manusia ke Planet Mars. Program ini adalah the next step dari program seperti MDRS dan lainnya.

Misi MDRS menyediakan banyak platform dan juga berbagai jaringan yang turut terlibat bagi pelatihan untuk para peserta atau calon pesertanya. Hasilnya, pelatihan-pelatihan itu akan menghasilkan banyak tujuan, seperti membentuk mentalitas, fisik, ideologi, kemampuan menghadapi keadaan tanpa gravitasi, adaptasi, komunikasi, dan lain-lain termasuk kemampuan menghadapi situasi di medan ekstrem.

Shirase Expedition akan ditempuh Venzha bersama beberapa orang lainnya dalam sebuah tim khusus, tanpa mengetahui apa saja kerangka kegiatan dan misi di lapangan nantinya.

Program pelatihan hasil kerja sama dengan Indonesia Space Science Society (ISSS) ini akan berlanjut sampai ke misi Antarktika.

“Kalau pelatihan yang di Utah [pelatihan bertahan hidup di Mars] itu kan kami masih bisa [kadang-kadang] masak, bikin kopi, meskipun makanan kami adalah Space Food, dan juga bisa mandi meskipun dibatasi, tidur, diskusi walau sangat ketat. Ini nanti di Shirase kami diisolasi selama sebulan. Jadi intinya kalau dipindah di tempat yang sama sekali tidak nyaman, secara tiba-tiba, harus bisa adaptasi dengan cepat.Mati tidak kira-kira?” kata Venzha sambil mengetukkan jarinya ke meja dengan tegas, seakan memberi penekanan misi Shirase Expedition bukan hal untuk main-main.

Beberapa orang melempar tanya kepada Venzha, apakah ekspedisi itu sama dengan menjalani hidup di penjara. Venzha menggeleng. Menurutnya berada di penjara tak bisa dibandingkan dengan menjalani hidup di dalam sebuah program pelatihan untuk misi tertentu yang spesifik. Baginya kehidupan di penjara itu monoton. Para tahanan tidak diberi soal dan tantangan.

Venzha saat membuat project kolaborasi dengan salah satu fasilitas yang ada di UCR. (Foto dokumen pribadi Venzha)

Shirase Expedition memberikan tantangan dan misi yang akan dinilai oleh berbagai indikator. Misalnya bagaimana cara mencari solusi dengan sangat cepat dan benar. Makanan dan minuman di penjara diberikan terjadwal, sedangkan dalam ekspedisi tersebut, tak akan diketahui pasti kapan makanan dan minuman datang. Kru yang harus mengadakan semuanya.

Venzha berseloroh, dia tertawa kecil, sekali lagi dia menegaskan Shirase Expedition tak sama dengan debat capres yang sempat akan diberikan kisi-kisi. Tanpa basa-basi, aturannya jelas, “tak ada kisi-kisi untuk misi di kapal Shirase.”

Venzha mengaku hanya mengandalkan imajinasi dan kemampuan memperkirakan keadaan. Dengan begitu, ia bisa menyiapkan mental dan fisiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement