Advertisement
Jokowi: Warganet Harus Bertanggung Jawab Atas Tindakan di Media Sosial
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar penggunaan media sosial harus diikuti dengan tanggung jawab. Pasalnya, penyebaran informasi yang massif saat ini seringkali disisipi oleh ujaran kebencian, berita bohong, hingga fitnah.
"Saya kira fenomena ini tidak hanya di negara kita, tapi juga di negara lain terjadi fenomena yang sama. Oleh sebab itu, sekali lagi harus ada standar moralitas yang lebih tinggi dari sebelum zaman keterbukaan ini ada. Kalau dulu katakanlah standarnya 6, sekarang harus 8," katanya di Pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018, Rabu (1/11/2018).
Advertisement
Perkembangan teknologi saat ini diakuinya membawa tantangan baru dalam tataran moralitas di masyarakat. Setiap orang mampu memproduksi informasi layaknya seorang wartawan.
"Muncul media tanpa redaksi bisa membuat warga jadi wartawan. Ada berita langsung dimunculkan, ada informasi dimunculkan. Rapat redaksi yang dulu tertata rapi digantikan peran medsos [media sosial]. Dan jempol atau like menjadi pemimpin redaksi di media sosial," tambahnya.
Menurutnya, regulasi pemerintah tidak cukup menyelesaikan masalah sebab tidak semua bisa dipagari dengan regulasi. "Yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan dengan penggunaan teknologi itu," tegas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
Advertisement
Advertisement