Advertisement
Blora dan Boyolali Jadi Kota Terakhir Penyelenggaran Anjangsana Kebudayaan
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI- Setelah diselenggarakan di beberapa daerah di Jawa Tengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memilih Blora dan Boyolali sebagai kota terakhir penyelenggaraan roadshow site performance Angjangsana Kebudayaan. Kegiatan itu dilaksanakan masing-masing pada 15 dan 16 Agustus 2018.
Seluruh peserta mendapatkan sajian alunan musik gamelan yang dimainkan oleh siswa SMAN 1 Boyolali. Lantunan suara gamelan semakin menambah keharmonisan suasana lokal dalam penyambutan peserta Anjangsana Kebudayaan. Para peserta diajak untuk menari Topeng Ireng dan mencicipi menu lokal.
Advertisement
Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku seni dari 10 negara seperti Indonesia, Inggris, Belanda, Malaysia, dan negara-negara lainnya. Total ada 200 pelaku seni yang ikut berpartisipasi.
Dipilihnya SMA N 1 Boyolali dalam kunjungan kegiatan itu karena mereka dianggap mewakili proses regenerasi gamelan. “Festival ini ke depan menjadi kegiatan yang dapat diharapkan berkumpulnya para penggamel di seluruh dunia. Kita semua bisa melihat regenerasi berjalan terus terhadap gamelan,” jelas Kabag Umum dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ahmad Mahendra melalui rilis, Kamis (23/8/2018).
Program Site Performance Anjangsana Kebudayaan merupakan kegiatan pemajuan kebudayaan yang digagas oleh Kemendikbud melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kegiatan ini melibatkan 70 peserta, yang terdiri dari praktisi kebudayaan dan seniman dari luar negeri untuk melakukan kunjungan di empat Kabupaten, yakni Wonogiri, Karanganyar, Boyolali dan Blora.
Selain menghadirkan siswa SMAN 1 Boyolali, Kemendikdub juga menghadirkan siswa Sukro asal London. Ahmad berharap, kehadiran siswa Sukro bisa memberikan motivasi antar sesama penggamel dan menimbulkan rasa ingin terus belajar gamelan.
Sebelumnya para peserta site performance Anjangsana Kebudayaan mengunjungi sentra kerajinan proses pembuatan gamelan Dallank Art milik Suwaldi yang sudah bertahan selama empat generasi. Sentra pembuatan gamelan itu berada di daerah Pengging tepatnya di Dukuh Candirejo, Banyudono, Boyolali.
Ahmad berharap kegiatan ini mampu menunjukkan gamelan sebagai salah satu budaya Tanah Air. “Tujuannya sebenarnya adalah tempat situs di Blora, Karanganyar, Wonogiri dan Boyolali menunjukkan gamelan itu sudah sangat mengakar. Gamelan itu sudah biasa dan dari sejak dini,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Kronologi Bocah Hanyut Saat Bermain di Tepian Sungai Oyo
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Advertisement