Advertisement
Andi Arief Ungkap Pernah Dihujat Soal E-KTP dari Kamboja, Ternyata Informasinya Benar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Heboh cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief tentang tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos, membuatnya mengenang peristiwa dua tahun lalu. Dua tahun lalu, menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ia pernah mencuit ada kartu tanda penduduk berasal dari Kamboja masuk ke Ibu Kota yang dikirim melalui udara.
Cuitannya melalui media sosialnya waktu itu dikecam publik karena tidak berdasarkan bukti. Tak lama, apa yang ditulis Andi benar adanya.
Advertisement
“Ujungnya Mendagri [Menteri Dalam Negeri] ucapkan terimakasih. Menginfokan yang mungkin serupa masih dikecam sekarang. Tapi kan waktu tidak berhenti sekarang,” kenangnya melalui akun Twitter, Jumat (4/1/2019).
Sekadar kilas balik, Bea Cukai mengamankan 36 e-KTP ilegal atau palsu yang dikirim dari Pnom Penh via jasa ekspedisi FedEx bersama 32 nomor pokok wajib pajak (NPWP), 1 buku tabungan Bank Central Asia, dan 1 kartu anjungan tunai mandiri (ATM).
Andi Arief mencuitkan informasi tersebut 5 Februari 2017. Timbul kegaduhan dan spekulasi yang menghubungkan kejadian pengiriman KTP tersebut dengan Pilkada DKI Jakarta. Meski jumlah 36 kartu penduduk tidak signifikan bila dibandingkan jumlah pemilih pilkada di Ibu Kota yang mencapai 7 juta orang.
Penyelidikan polisi mendapati KTP palsu tersebut digunakan untuk membuka rekening penampungan dana judi bola.
Adapun Kemendagri menyatakan chip dalam KTP terbaca karena diduga dibuat di Indonesia, dikirimkan ke Kamboja sebelum kembali dipaketkan ke Tanah Air. Sebagian data dalam e-KTP tersebut juga diketahui dipalsukan.
Berkaca pada 2017, Andi berharap apa yang beredar saat ini yaitu tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos untuk peserta pemilihan presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf benar-benar kabar bohong.
“Tidak seperti kasus masuknya KTP-el dari luar negeri jelang pilkada 2017 yang awalnya dibilang hoaks ternyata ada beneran,” katanya.
Sebelumnya beredar rekaman ada tujuh kontainer surat suara telah dicoblos dengan total 70 juta lembar. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief pun turut mencuit. Berdasarkan pantauan Bisnis.com, Andi menulis pada 20.45, Rabu (2/1/2019).
“Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar,” tulisnya.
KPU yang menerima kabar tersebut langsung mendatangi kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta. Hasilnya, informasi perihal tujuh kontainer itu bohong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tudingan Jokowi Cawe-cawe Pilpres Lewat Penjabat Daerah Tak Terbukti, Berikut Dalil Putusan MK
- Lima Polisi di Cimanggis Ditangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mensos Risma Janjikan Pemasangan Alarm Bahaya Bencana di Kawasan Semeru
- Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Gempa Magnitudo 5,5 Taiwan
- PDIP Gabung Pemerintah atau Oposisi Akan Ditentukan di Rakernas
- Dataran Tinggi Dieng Diajukan sebagai Geopark Nasional
- Jokowi dan Gibran Bukan Bagian dari PDIP, Komarudin Watubun: Orang Sudah di Sebelah Sana
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Presiden: Ini Penting bagi Pemerintah
- Lima Polisi Terlibat Kasus Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Juga Harus Diperiksa
Advertisement
Advertisement