Advertisement

Sandiaga Diusir saat Kampanye di Sumatra Utara, Kubu Jokowi : Hanya Sandiwara

Muhammad Ridwan, Jaffry Prabu Prakoso
Kamis, 13 Desember 2018 - 09:50 WIB
Bhekti Suryani
Sandiaga Diusir saat Kampanye di Sumatra Utara, Kubu Jokowi : Hanya Sandiwara Tulisan penolakan terhadap CawapresSandiagaUno saatmenyerap aspirasi pedagang Pasar Kota Pinang, Sumatra Utara - Tim Pemberitaan Prabowo/Sandi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kubu Jokowi menuding insiden pengusiran cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di pasar tradisional, Labuhanbatu, Sumatra Utara pada Selasa (11/12/2018) merupakan skenario. 

Ace Hasan Syadzily, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, menilai aksi penolakan terhadap Sandiaga Uno tersebut adalah sandiwara belaka.

Advertisement

Terlebih menurut Ace, dalam video yang beredar, ada seseorang yang mengaku dipaksa memasang tulisan penolakan.

“Kami tegaskan bahwa terlalu kentara bahwa itu sandiwara,” ujarnya di Media Center Jokowi-Ma’ruf, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Ace menyesalkan adanya skenario yang dia tuding dilakukan pihak pasangan calon nomor urut 02 untuk mencari simpati.

Menurut Ace hal tersebut dapat menimbulkan masalah baru di masyarakat dan menjadikan pasar sebagai komoditas politik.

“Saya kira, itu salah satu narasi yang nyata-nyata terjadi. Pasar itu hanya sebagai komoditas politik belaka,” katanya.

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Pasar Kota Pinang, Sumatra Utara.

Saat mengelilingi pasar, langkah Sandi terhenti melihat poster dari karton berwarna putih yang tertulis “Pak Sandiaga Uno sejak kecil kami sudah bersahabat. Jangan pisahkan kami gara-gara pilpres. Pulanglah!!!”

Dia menanggapi santai tulisan tersebut dan bertanya dengan tersenyum kepada pedagang apakah dirinya harus pulang.

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 ini lalu memasuki lapak tempat poster itu tergantung. Sandi mencari orang yang memasangnya dan diketahui bahwa si pemasang poster bernama Drijon Sihotang. 

“Bapak memasangnya sendiri? Kami sejak awal selalu ingin menciptakan kampanye yang sejuk, tidak memecah belah. Kampanye berpelukan Pak Drijon. Tidak ada upaya memecah belah,” katanya sambil menjabat erat tangan Drijon dan meraih pundaknya. Demikian dipaparkan dalam keterangan pers, Selasa (11/12/2018).

Sandi kemudian melanjutkan langkahnya melihat kondisi pasar yang becek itu dan berhenti di lapak ikan sale. 

Penjualnya, Yusuf bercerita dengan turunnya harga sawit dan karet yang menjadi pencarian utama masyarakat, daya beli mereka pun menurun. 

Sementara itu Buni Yamin penjual tempe mengeluhkan harga yang tidak stabil saat musim hujan. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement