Advertisement

Ibaratkan Pilpres seperti Badminton, JK: Strategi Bertahan atau Menyerang

Newswire
Senin, 10 Desember 2018 - 21:37 WIB
Nina Atmasari
Ibaratkan Pilpres seperti Badminton, JK: Strategi Bertahan atau Menyerang Jusuf Kalla - Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Rakornas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta, Senin (10/12/2018). Wapres menilai Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 sama halnya dengan pertandingan badminton (bulu tangkis), pemenangnya bisa menggunakan strategi bertahan atau menyerang.

"Ada partai yang menang karena bertahan, ada juga karena menyerang; terserah mau pilih mana. Karena politik itu, khususnya pemilu, seperti main badminton; jadi hati-hati," kata Wapres saat memberikan pengarahan pada Rakornas Bawaslu di Mercure Convention Center Ancol Jakarta, Senin.

Advertisement

JK mengibaratkan apabila dalam pertandingan bulu tangkis poin bisa diperoleh dengan memberikan pukulan mematikan atau "smash"; maka dalam kampanye Pilpres, potensi keterpilihan dapat meningkat apabila pasangan calon tersebut menyerang lawan dengan tepat.

Selain itu, poin tambahan dapat diperoleh apabila "smash" yang dilakukan terlalu keras sehingga keluar dari lapangan. Dalam hal pilpres, lanjut JK, hal itu sama dengan upaya pasangan calon tertentu yang menyerang lawannya terlalu keras, sehingga menjadi bumerang bagi pasangan calon itu sendiri.

"Begitu 'smash' kita keluar atau nyangkut ke net, yang dapat poinnya lawan. Ada seperti itu, menyerang terlalu keras [sehingga] 'out'. Nah, itulah kira-kira situasi pemilu di Indonesia nanti yang perlu diawasi," jelas JK.

Dengan peserta Pilpres 2019 yang hanya dua pasangan calon, Wapres berharap Bawaslu dapat melakukan kerja pengawasan dengan independen dan berani menindak tim paslon yang terbukti melakukan pelanggaran. Wapres pun meminta Bawaslu harus semakin diperkuat hingga ke jajaran di tingkat provinsi, kabupaten dan kota.

"Jadi, Bawaslu mengawasi, menjaga lapangan; disamping pemainnya dua [paslon], pengawasnya [anggota Bawaslu RI] ada lima. jadi pengawas harus lebih kuat untuk mengawasi sampai ke daerah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement