Advertisement
Politikus Golkar Minta Polemik soal Soeharto Guru Korupsi Dihentikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Politikus Partai Golkar Agung Laksono meminta semua pihak menghentikan polemik soal mantan Presiden Soeharto yang disebut guru korupsi.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengimbau semua pihak untuk menahan diri dengan tidak berpolemik lebih jauh terkait adanya penyataan yang mendiskreditkan mantan Presiden Soeharto.
Advertisement
"Saya kira sudahi saja perdebatan soal itu. Tidak elok kita mengungkit-ungkit salah satu pemimpin di republik ini dan memperdebatkannya, apalagi yang bersangkutan sudah wafat," kata Agung Laksono dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (1/12/2018).
Agung mengajak seluruh pihak menjaga kerukunan sosial di tengah masyarakat. Terlebih saat ini sudah masuk dalam tahun politik.
Menurut Agung Laksono, yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, semua pihak harus menghormati dan meneladani setiap pemimpin negeri ini.
Mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai Presiden Joko Widodo sekarang. "Setiap pemerintahan pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun yang pasti, mereka itu merupakan figur pemimpin yang memiliki visi besar dan berpikir panjang dalam hal pembangunan untuk rakyat Indonesia," katanya.
Agung Laksono yang juga Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu berharap warisan positif yang ditanamkan para pemimpin bangsa harus tetap dilanjutkan.
Tidak ada salahnya, program-program para presiden terdahulu republik ini yang banyak dirasakan oleh rakyat, bisa terus dilanjutkan untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memberi solusi perbaikan bangsa ini menjadi lebih baik dan sejahtera," jelasnya.
Terkait penyelenggaraan Pemilu 2019, Agung meminta semua elemen masyarakat menyukseskan Pemilu 2019 yang aman, lancar dan damai sebagai ikhtiar untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa dalam setiap kampanye, kita harus tetap menjaga kerukunan, persaudaraan sosial, kerukunan masyarakat. Karena kerukunan dan persaudaraan merupakan kekuatan nasional kita," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak
- Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
- KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
Advertisement
Advertisement