Advertisement

Prabowo: Politik Jadi Menakutkan, Saking Takutnya Bilang Ada Genderuwo Politik

Newswire
Sabtu, 17 November 2018 - 06:17 WIB
Nina Atmasari
Prabowo: Politik Jadi Menakutkan, Saking Takutnya Bilang Ada Genderuwo Politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. - Suara.com/Arga

Advertisement

Harianjogja.com, GARUT- Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menegaskan setiap orang harus melek politik karena untuk kesejahteraan bersama.

Karenanya, ia menyindir kekeliruan kosakata baru politik di Indonesia, yakni politik genderuwo, yang dianggapnya membuat rakyat takut berpolitik.

Advertisement

Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat berpidato di Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).

“Emak-emak, bapak-bapak, kiai, pak haji, datang ke sini itu berarti sudah berpolitik. Kalau Anda baca dalam buku-buku, politik itu artinya hasrat untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Karenanya, semua orang harus melek politik, termasuk ibu-ibu,” tutur Prabowo.

Namun, kata dia, tujuan mulia politik itu kekinian justru menjadi negatif. Bahkan, sejumlah pihak menilai politik adalah praktik menakutkan.

“Akhir-akhir ini, arti politik itu menjadi menakutkan. Bahkan, saking takutnya, katanya ada genderuwo politik. Saya kira tak adalah itu, tampangnya saja saya tak tahu,” tambahnya.

Untuk diketahui, kosakata politik genderuwo kali pertama diutarakan Capres nomor urut 1 Jokowi saat beripdato di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

Jokowi menggunakan terma itu untuk menunjuk politikus yang menurutnya mencoba menakut-takuti rakyat.

"Politik dengan propaganda menakutkan, membuat kekhawatirkan. Setelah takut, tahap kedua membuat ketidakpastian. Tahap ketiga, membuat rakyat ragu-ragu. Cara-cara seperti itu politik tak beretika. Masyarakat kok dibuat ketakutan, ini namanya politik genderuwo, menakut-takuti,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement