Advertisement
Gara-Gara Bianglala di Pasar Malam Sekaten Jogja Terbalik, Pemilik Wahana Permainan di Solo Waswas
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Insiden wahana bianglala terbalik di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) memicu kekhawatiran sejumlah pengelola wahana permainan serupa di tempat lain.
Pengelola wahana permainan di Pasar Malam Sekaten Solo waswas menyusul insiden rusaknya bianglala di acara serupa di Alun-alun Jogja, Minggu (11/11/2018) malam.
Advertisement
Gerbong di bianglala itu terbalik sehingga penumpangnya jatuh bergelantungan. Hal ini menjadikan pelajaran bagi pemilik wahana permainan bianglala agar selalu memperhatikan kondisi dan selalu mengecek wahana bianglala agar tidak terjadi kecelakaan.
Djoko, pemilik wahana permainan bianglala di Pasar malam Sekaten Alun Alun Kidul Solo, mengakui kejadian di Jogja menjadikan pengalaman dirinya agar wahana permainan miliknya tidak mengalami hal seperti itu.
“Ya, itu menjadikan saya sebagai pemilik wahana permainan menambah pengawasan mengenai keamanan dan saya selalu mengecek mesin-mesin sebelum Pasar malam dibuka,” ujarnya, Senin (12/11/2018).
Djoko mengaku pada pagi hari selalu mengecek mesin-mesin untuk memastikan standar keselamatan dan supaya pengunjung merasa aman dan tidak terbayang-banyang atas insiden terbaliknya salah satu gondola.
“Keselamatan itu hal yang utama yang harus saya jaga. Wahana kalau terlihat tidak terawat dan kotor orang pasti enggak yakin untuk menaikinya. Jadi pengecatan juga kami lakukan selain dari pengecekan mesinnya. Kalau listrik mati kami juga punya sistem genset yang bisa beroperasi jika listrik mati. Jadi pengunjung yang di atas bisa terselamatkan,” ujarnya.
Djoko berharap kejadian di Jogja tidak berimbas pada jumlah pengunjung Sekaten di Solo. Dia pun was-was jika pengunjung takut menaiki wahana bianglala setelah kejadian di Jogja.
“Saya deg-degan, takut pengunjung tidak berani menaiki wahana permainan saya. Ya semoga ketakutan saya salah, tetapi saya berani menjamin wahana permainan bianglala saya aman,” ujarnya.
Selain Djoko, Herlambang, karyawan wahana kora-kora, juga takut kejadian di sekaten Jogja akan berdampak ke Sekaten Solo.
“Saya jadi takut nanti antusiasme pengunjung menurun akibat kejadian di Jogja. Subuh tadi bos saya datang dia memberi tahu semua karyawan harus mengecek kembali dan selalu mengawasi kinerja dari mesin. Jangan sampai kejadian di Jogja juga terjadi di Sekaten Solo,” ujarnya.
Herlambang mengaku sejak semalam panitia sudah mewanti-wanti setiap pengelola wahana permainan harus menjaga dan mengecek mesin wanaha permainan.
“Semalam sini alhamdulilah penuh, malam sekitar pukul 00.00 WIB panitia memberi imbauan agar selalu mengecek dan mengawasi setiap wahana permainan terutama kora-kora dan bianglala,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
Advertisement
Advertisement