Advertisement

Sebelum Jamal Khashoggi Tewas, Pemerintah Arab Saudi Diduga Telah Rencanakan Pembunuhan

Newswire
Selasa, 13 November 2018 - 10:50 WIB
Bhekti Suryani
Sebelum Jamal Khashoggi Tewas, Pemerintah Arab Saudi Diduga Telah Rencanakan Pembunuhan Mohammed bin Salman. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, NEW YORK– Pembunuhan terhadap musuh-musuh pemerintah Arab Saudi diduga telah direncanakan.

Beberapa pejabat yang dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau yang juga dikenal sebagai MbS telah mendiskusikan operasi rahasia terhadap musuh-musuh kerajaan, demikian dilaporkan New York Times. Target dari operasi-operasi rahasia tersebut di antaranya adalah pejabat militer Iran.

Advertisement

Laporan New York Times yang dilansir Al Jazeera, Senin (12/11/2018) menyebutkan bahwa pada 2017, beberapa pejabat senior Arab Saudi yang dekat dengan MbS, termasuk Jenderal Ahmed al-Assiri yang dipecat bulan lalu terkait pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi, telah membahas mengenai pembunuhan terhadap pejabat terkemuka Iran dan menyabotase perekonomian rival regional Arab Saudi itu. Salah satu sasarannya dari rencana tersebut adalah Pimpinan Pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran, Qassim Suleimani.

Pada Maret 2017 al-Assiri menghadiri pertemuan di Riyadh di mana beberapa pengusaha menawarkan rencana senilai USD2 miliar yang menggunakan mata-mata intelijen untuk menyabotase perekonomian Iran. Pertemuan itu diatur oleh George Nader, mantan penasihat politik untuk Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Pangeran Mohammed bin Zayed.

Selama pertemuan tersebut, tiga sumber yang mengetahui mengenai diskusi tersebut mengatakan kepada New York Times bahwa para pejabat Saudi menanyakan kepada para pengusaha apakah mereka juga melakukan “operasi mematikan” dan mengatakan bahwa mereka tertarik untuk melakukan pembunuhan terhadap pejabat senior Iran.

Para pengusaha yang ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut akhirnya menolak melakukan pembunuhan setelah berkonsultasi dengan pengacara mereka. Namun, Jurnalis New York Times, Ronen Bergman mengatakan, pembicaraan mengenai rencana pembunuhan tersebut telah menunjukkan terjadinya perubahan kebijakan pada masa pemerintahan Pangeran Mohammed bin Salman.

"Kami tidak tahu apa akhir dari hubungan itu, tetapi fakta bahwa mereka semua adalah pejabat tinggi Saudi, sangat dekat dengan putra mahkota membicarakan bahwa, menyatakan bahwa, menawarkan proyek itu kepada pengusaha swasta, menunjukkan perubahan total kebijakan selama masa pemerintahan putra mahkota," tulis Bergman sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Perubahan ini mungkin berkaitan dengan pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang jurnalis senior dan pengkritik putra mahkota Arab Saudi awal bulan lalu. Setelah sempat membantah tuduhan dari Turki, Riyadh akhirnya mengonfirmasi bahwa Khashoggi tewas dibunuh setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahannya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh pejabat di tingkat tertinggi pemerintahan Arab Saudi telah memerintahkan pembunuhan tersebut, dengan beberapa pejabat menuding MbS sebagai pihak yang bertanggungjawab. Riyadh membantah semua tuduhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kirab Pengantin Tebu di Pabrik Gula Madukismo

Bantul
| Selasa, 23 April 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement