Advertisement

Cerita di Balik Gowes Jokowi Pakai Sepeda Onthel, Grogi karena Tak Ada Rem

Newswire
Sabtu, 10 November 2018 - 16:17 WIB
Nina Atmasari
Cerita di Balik Gowes Jokowi Pakai Sepeda Onthel, Grogi karena Tak Ada Rem Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat kegiatan Gowes Bandung Lautan Sepeda di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018). - Istimewa via Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG- Presiden Joko Widodo melakukan peringatan Hari Pahlawan di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (10/11/2018). Ia mengingatkan kepada pemuda Indonesia untuk terus bersemangat sebagai makna peringatan Hari Pahlawan.

"Semangat untuk memajukan bangsa ini, semangat untuk membuat negara ini maju, semangat berinovasi, semangat berkreasi, semangat berkarya, semangat bekerja, semangat optimis," kata Jokowi usai mengikuti Bandung Lautan Sepeda di Gedung Sate, Bandung, Sabtu pagi.

Advertisement

Pada acara itu, Presiden mengenakan pakaian safari pejuang kemerdekaan berwarna cokelat lengkap dengan peci dan sarung pistol.

Tanda kepangkatan serta badge merah putih tak ketinggalan menghiasi pakaian Presiden yang menunggangi sepeda ontel berwarna hitam.

Kepala Negara mengungkapkan alasannya memakai pakaian itu untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November.

"Ini kan Hari Pahlawan 10 November. Jadi suasana di tahun-tahun 45, di masa-masa perjuangan suasana itu yang kita munculkan. Suasana itu kenapa saya pakai pakaian ini," jelas Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan sedikit perjalanannya saat menggowes dalam Bandung Lautan Sepeda karena sepeda yang dikendarainya tidak memiliki rem.

"Tapi memang sepeda lama, memang nggak ada rem. Tadi saya agak minggir, agak groginya di situ, remnya. Gak ada remnya paling-paling nanti kalau misalnya jalannya menurun tajam itu tadi saya tubrukkan trotoar kali, supaya berhenti," ujar Jokowi berkelakar.

Kegiatan sepeda santai itu diselenggarakan dengan kerja sama Kodam III Siliwangi, Polda Jabar dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Rute sepeda santai itu antara lain melalui Gedung Sate-Jalan Merdeka-Jalan Lembong-Jalan Asia Afrika-Jalan Sudirman-Jalan Pasir Kaliki-Jalan Pasteur-Jalan Wastu Kencana.

Berikut Jalan Purnawarman-Jalan Cikapayang-Jalan Surapati kemudian kembali ke kawasan depan Gedung Sate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement