Advertisement

Sependapat dengan Jokowi, Sandiaga Minta Pemerintah Waspada Genderuwo Ekonomi

Feni Freycinetia Fitriani
Sabtu, 10 November 2018 - 15:17 WIB
Nina Atmasari
Sependapat dengan Jokowi, Sandiaga Minta Pemerintah Waspada Genderuwo Ekonomi Sandiaga Uno - Instagram@sandiuno

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Menjelang pemilihan umum 2019, aktivitas maupun ungkapan dari para politisi menjadi sorotan publik. Setelah Presiden Joko Widodo menyebut istilah politisi genderuwo, giliran calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno meminta pemerintah mewaspadai genderuwo ekonomi.

Sosok genderuwo yang dimaksud yaitu genderuwo ekonomi rente, pangan dan genderuwo yang membuat ekonomi negeri ini lemah dan tidak mandiri.

Advertisement

“Saya tidak ingin berkomentar yang negatif tapi mungkin yang dimaksud pak presiden itu politisi atau politik genderuwo itu yang berkaitan dengan ekonomi rente, mafia ekonomi, mafia pangan atau mafia lainnya sebagai genderuwo nya ekonomi," katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Sabtu (10/11/2018).

Dia mengatakan hal tersebut menggerogoti ekonomi Indonesia sehingga lemah, tidak mandiri dan tergantung terhadap faktor eksternal.

Menurutnya, genderuwo ekonomi ini memang harus dienyahkan, baik sebagai operator ekonomi dan politisi yang ada di belakangnya. Pasalnya, genderuwo ekonomi ini yang membuat harga- harga melangit, lapangan pekerjaan semakin sulit didapat.

“Saya sependapat dengan Pak Jokowi, genderuwo ekonomi ini menjadi musuh bersama. Kita patahkan political genderuwo ekonomi dengan para politisi yang mendukungnya. Ini peringatan dari presiden,” ujarnya.

Sandi menambahkan ciri-ciri genderuwo, tidak terlihat tapi menakutkan dan merusak. Genderuwo senang berada di ruang gelap. Menurut Sandi, dirinya dan Prabowo fokus pada perbaikan ekonomi Indonesia di tahun 2019 dengan penciptaan dan ketersediaan lapangan kerja serta harga-harga bahan kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau.

“Kita ingin ekonomi yang sehat, transparan, tidak ada ruang gelap. Supaya para genderuwo kabur,” kata mantan Wagub DKI Jakarta tersebut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyindir aksi para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan yang disebutnya sebagai politik genderuwo.

Di hadapan 3.000 penerima sertifikat di Kabupaten Tegal, Jokowi mengemukakan bahwa saat ini banyak politikus yang sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang menakutkan.

Menurutnya, cara berpolitik semacam itu bukanlah berpolitik yang beretika. Pasalnya, masyarakat digiring ke arah ketidakpastian dan ketakutan sehingga terkesan kondisi Indonesia mencekam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement