Advertisement
Tak Ada WNI yang Dilaporkan Jadi Korban KA Terguling di Taiwan
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING-Hingga Senin (22/10/2018) pagi belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban tergulingnya kereta api di Taiwan pada Minggu (21/10/2018).
Otoritas setempat baru akan mengumumkan data korban tewas akibat kecelakaan maut setelah proses identifikasi selesai, demikian penjelasan Kekonsuleran Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
Advertisement
Satuan Tugas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan juga belum mendapatkan laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dari anggotanya.
"Sampai pagi ini tidak ada laporan korban TKI," kata anggota Satgas TKI Taiwan, Agus Susanto, dalam pesan singkatnya kepada Antara di Beijing.
Hingga Minggu (21/10/2018) pukul 23.00 waktu setempat (22.00 WIB), jumlah korban tewas dalam peristiwa itu sebanyak 18 orang dan luka-luka 168 orang.
KA Puyuma Express yang berangkat dari Stasiun Shulin menuju Kabupaten Taitung dengan membawa 366 penumpang keluar dari relnya saat melintas di dekat Stasiun Xinma, Kabupaten Yilan (wilayah timur laut), pada pukul 16.50 waktu setempat (17.50 WIB).
Delapan gerbong terguling dan melintang di atas rel, sedangkan lima gerbong lainnya masih tetap dalam posisi semula.
Peristiwa nahas yang dialami kereta semi cepat lintaspesisir Pulau Formosa itu merupakan catatan terburuk kecelakaan di lintasan kereta api di Taiwan dalam tiga dasawarsa terakhir.
P ara korban luka, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat, langsung dilarikan ke Rumah Sakit St Mary, Luodong, untuk mendapatkan perawatan, demikian laporan kantor berita resmi Taiwan CNA.
KA Puyuma digemari wisatawan karena melintasi jalur-jalur objek wisata, termasuk Hualien yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik.
Kereta berwarna putih dengan "livery" merah itu digerakkan listrik di jalur ganda Shulin-Taitung yang bisa melaju dengan kecepatan maksimum 130 kilometer per jam.
Sebagian besar jalur yang dilintasi KA Puyuma tidak dilalui oleh kereta cepat (THSR) dari Taipei menuju Kaohsiung di wilayah selatan.
Para TKI di Taiwan yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 250.000 orang biasa memanfaatkan libur akhir pekan Sabtu-Minggu dengan berekreasi dan bertemu sesama rekan seperantauan.
Biasanya pada Minggu sore mereka sudah kembali ke tempat kerja dengan menggunakan kereta api. Namun kereta api yang celaka itu melintas dari arah Taipei menuju Hualien, bukan dari arah sebaliknya yang biasanya pada Minggu sore hingga malam sarat penumpang arus balik menuju Taipei dan sekitarnya.
Penyebab kecelakaan yang menimpa kereta api yang dioperasikan oleh Taiwan Railways Administration (TRA) itu masih dalam penyelidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Advertisement
Advertisement