Advertisement

Tujuh Jenazah Korban Gempa di Petobo Dievakuasi Tim SAR

Newswire
Jum'at, 19 Oktober 2018 - 20:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Tujuh Jenazah Korban Gempa di Petobo Dievakuasi Tim SAR Warga mengambil sisa-sisa bangunan yang masih bisa digunakan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/10/2018). - ANTARA FOTO/Yusran Uccang

Advertisement

Harianjogja.com, PALU-Tim SAR gabungan Jumat, kembali mengevakuasi tujuh jenazah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, yang merupakan korban gempa bumi dan likuifaksi pada 28 September 2018.

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano saat di hubungi di Palu, Jumat, mengatakan tim SAR gabungan terdiri atas 12 personel Basarnas Palu dan 21 potensi SAR melakukan operasi sejak pagi hingga sore pukul 15.00 Wita.

Advertisement

"Harusnya Kamis [18/10/2018] kami melakukan pencarian, namun karena ada kegiatan penyemprotan cairan desinfektan di lokasi likuifaksi, kegiatan itu tertunda. Hari ini kami turun dan menemukan tujuh jenazah lagi," jelasnya.

Dari tujuh jenazah yang dievakuasi, empat di antaranya telah diketahui identitasnya dan keempatnya adalah perempuan masing-masing Enceng (30 Tahun), Adelia (5 Tahun), Rika Wahyuni (20 Tahun), dan Armia (47 tahun). "Jasad yang sudah dimasukkan dalam kantong jenazah selanjutnya dibawa ke pekuburan massal di Kelurahan Poboya menggunakan ambulance," tambahnya.

Basrano menyebut hingga tiga pekan pascagempa, tsunami dan likuifaksi yang memorak-porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Basarnas Palu telah mengevakuasi sebanyak 942 korban, di antaranya 86 orang selamat dan 856 meninggal.

Sementara Hajali Tenggo, ayah kandung Rika Wahyuni, salah satu dari tujuh jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan itu menuturkan bahwa ia sempat putus asa karena saat operasi SAR berlangsung beberapa waktu lalu jasad anaknya belum bisa terevakuasi. Bahkan dua hari sebelum pencarian korban ditutup, tim SAR telah melakukan upaya evakuasi, namun tidak membuahkan hasil.

"Setelah 21 hari menunggu akhirnya jasad anak saya berhasil dievakuasi. Saya berterima kasih kepada tim SAR karena sudah membantu kami secara maksimal," kata Hajali terharu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement