Advertisement
Lahan Seluas 856,12 Hektare di Aceh Hangus Akibat Karhutla
Advertisement
Harianjogja.com, BANDA ACEH-Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Aceh telah menghanguskan lahan sekitar 856,12 hektare, terutama lahan bergambut kondisi kering.
"Dari catatan kita akibat karhutla di provinsi ini, ada 856,12 hektare hangus terbakar," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Selasa (25/9/2018).
Advertisement
Jumlah total karhutla tersebut, lanjutnya, terjadi dalam delapan bulan terakhir 2018 yang berlangsung di 13 kabupaten/kota dari total 23 daerah terdapat di Aceh.
Mayoritas daerah yang terbakar ini berada di bagian wilayah barat-selatan, selain wilayah tengah merupakan dataran tinggi di provinsi berjuluk "Bumi Serambi Mekkah".
Rata-rata karhutla di provinsi paling utara di Sumatera meningkat, katanya, seiring meluasnya pengaruh musim kemarau pada sejumlah wilayah di Indonesia. "Terutama puncak kemarau dari Juni hingga Agustus, seperti Juni 2018 ada 223,12 hektare terbakar. Di Juli 121,5 hektare, Agustus meningkat 487,5 hektare, dan 470,5 hektare karhutla di antaranya terjadi di Aceh Besar," terang dia.
Ia menyebut, terdapat dua bulan di Aceh yang dalam kondisi baik hutan dan lahan nihil atau tidak ditemukan lahan terbakar akibat masih turunnya hujan.
"Pada bulan Januari itu, ada tiga hektare di dua daerah. Februari 20 hektare di empat kabupaten, dan Maret cuma satu hektare di dua daerah, tapi cuma di Aceh Singkil tercatat. Sementara April dan Mei itu, nihil," kata Dadek.
Pemerintah tahun ini mengawal ketat wilayah rawan kebaran hutan dan lahan, sehingga berhasil menurunkan jumlah titik api hingga 96,5 persen di seluruh Indonesia dalam periode 2015-2017.
"Berdasarkan data hasil pantauan satelit milik NOAA, jumlah titik api di 2015 mencapai 21.929, sedangkan di 2016 menurun menjadi 3.915. Pada 2017, jumlah titik api kembali menurun menjadi 2.257," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B Panjaitan.
KLHK mencatat luas area hutan dan lahan yang terbakar di 2015 mencapai 2.611.411 hektare (ha). Angka ini menurun menjadi 438.360 ha di 2016, lalu turun lagi menjadi 165.464 ha di 2017.
"Sejak 2016, perusahaan tidak berani lagi melakukan pembukaan lahan dengan membakar, ini berpengaruh. Kalaupun ada yang terbakar itu hanya spot-spot kecil saja karena kelalaian," ujar Raffles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
Advertisement
Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Bidik Perampasan Aset Rafael Alun di Simprug, KPK Ajukan Kasasi
- Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
- Mudik Lebaran 2024, Batas Kecepatan Melewati Tol Jogja-Solo 40 Km per Jam
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- Terseret Kasus Pencucian Uang, KPK Cegah Windy Idol ke Luar Negeri
- SBY Mengaku Menitipkan Sesuatu kepada Prabowo Subianto
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
Advertisement
Advertisement