Advertisement
Jokowi Tanggapi Wacana Debat Pakai Bahasa Inggris, Begini Katanya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan tidak perlu digelar debat menggunakan Bahasa Inggris antar calon presiden dan wakil presiden.
Hal itu disampaikan Jokowi di sela memberikan pengarahan dalam penutupan Rapat Kerja Nasional IV relawan pendukung Jokowi 'Projo'.
Advertisement
Terkait dengan munculnya usulan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam debat capres, Jokowi hanya berkomentar singkat.
"Kita ini kan bangsa Indonesia. Kita bangsa Indonesia. Kita juga punya bahasa nasional, bahasa Indonesia," kata Jokowi.
Usulan debat capres-cawapres dalam Pilpres 2019 agar menggunakan Bahasa Inggris ini datang dari koalisi partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yaitu Ketua DPP PAN Yandri Susanto.
Penggunaan Bahasa Inggris. Menurut Yandri, usulan itu bisa menjadi pertimbangan KPU. Usulan Yandri juga didukung oleh Wakil ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Namun Prabowo-Sandiaga Uno malah lebih memilih penggunaan bahasa Indonesia dalam debat capres-cawapres nanti.
Adapun dalam materi pembekalannya, Jokowi meyakini bahwa pendukung Jokowi yang tergabung dalam "Projo" bukanlah relawan kardus dan ingin berjuang demi negara.
"Saya meyakini relawan Projo ini bukan relawan 'kardus', betul-betul relawan yang [punya] militansi, punya semangat daya juang yang tinggi, ingin ikut memperbaiki negara ini," kata Jokowi di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu.
Capres petahana itu tiba sekitar pukul 14.15 WIB di lokasi dan menyampaikan arahan tertutup yang tidak boleh diliput oleh awak media.
"[Pengarahan] ini biar rekan-rekan relawan memiliki semangat, memiliki militansi yang tinggi, mereka ingin berbuat baik untuk negara," ungkap Jokowi.
Rakernas IV Projo ini sudah digelar sejak Sabtu (15/9/2018), sejumlah tokoh sudah menyampaikan pembekalan kepada para relawan antara lain Erick Tohir selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin dan Wakil Ketua TKN yang juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Dari dulu kan kita selalu menyampaikan optimisme, menyampaikan program, menyampaikan apa yang sudah kita kerjakan," ungkap Jokowi.
Ia pun meyakini bahwa pemilu presiden 2019 adalah suatu kontestasi ide dan bukan debat yang membawa isu SARA (Suku, Agama dan Ras).
"Saya kira memang ini sekali lagi, kontestasi ini harus diisi dengan kontestasi program, adu program, adu ide, gagasan. Saya kira ini akan mendewasakan dan mematangkan cara-cara berpolitik masyarakat," tambah Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
- Banjir Demak, Selat Muria Dipastikan Tidak Akan Muncul Lagi
Advertisement
Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tersandung Kasus Pelecehan, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Mengundurkan Diri
- Ini Dia Total 7 Tol yang Digratiskan Saat Mudik Lebaran, Salah Satunya Tol Jogja-Solo
- The Alana Hotel Malang Siapkan Paket Khusus Libur Lebaran 2024
- Bidik Perampasan Aset Rafael Alun di Simprug, KPK Ajukan Kasasi
- Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
- Mudik Lebaran 2024, Batas Kecepatan Melewati Tol Jogja-Solo 40 Km per Jam
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
Advertisement
Advertisement