Advertisement

Pemilos Serentak Rasa Pemilu

Ujang Hasanudin
Jum'at, 07 September 2018 - 10:25 WIB
Budi Cahyana
Pemilos Serentak Rasa Pemilu Pemilos di SMK Negeri 1 Sewon, Bantul, Kamis (6/9). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJASebanyak 71 sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Bantul menggelar pemilihan ketua OSIS (pemilos) serentak, Kamis (6/9). Pemilos serentak adalah  bagian dari pendidikan berdemokrasi. Berikut laporan wartawan Harianjogja.com Ujang Hasanudin.

Sejak sebulan lalu, Yeni Putriansyah disibukkan dengan pemilos di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sewon. Pelajar kelas XI Jurusan Perhotelan ini dipercaya sebagai Ketua Panitia Pemilihan OSIS (PPO) di SMK Negeri 1 Sewon. Jika dalam pemilu ada Komisi Pemilihan Umum (KPU), di pemilos ada PPO.

Advertisement

Yeni bersama tim menyusun jadwal pemilos, kemudian menjaring 63 bakal calon ketua OSIS dan memunculkan tiga calon yang akan dipilih semua siswa SMK Negeri 1 Sewon. Seusai penjaringan calon, PPO memutakhirkan data pemilih, membuka masa kampanye, dan menggelar pencoblosan, Kamis kemarin.

Semua perangkat pemungutan suara diatur layaknya logistik pemilihanpresiden atau kepala daerah. Terdapat 1.864 pemilih di SMKN 1 Sewon. Pencoblosan digelar di dua tempat pemilihan suara (TPS), lengkap dengan petugas kelompok penyelenggara pemunggutan suara (KPPS). Para pemilih dipanggil satu-satu melalui pengeras suara, kemudian diminta mengambil kertas suara, dan masuk ke bilik suara yang sudah disediakan.

Sebelum proses pemungutan suara, petugas KPPS juga menggelar rapat, memeriksa kertas suara, dan memastikan surat suara belum tercoblos. Gambar tiga calon ketua OSIS SMKN 1 Sewon juga terpampang di sekitar TPS, ketiganya adalah Anggela Jeni Cahya, Niken Rahma, dan Bagas Sutantyo.

Sosialisasi pemilihan sudah kami laksanakan sepekan sebelumnya,ucap Yeni. Sebelum menggelar pemilos, Yeni dan beberapa siswa lain dari berbagai SMA, SMK, dan MA, mengikuti pelatihan dari KPU Bantul. Meski cukup melelahkan, Yeni senang. Ia mengatakan apa yang dilakukan itu menjadi bekal dalam proses berdemokrasi di masyarakat nanti. Tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga teman-temannya.

Persis seperti pemilu, dalam pemilos juga ada pengawas pemilos (panwaslos), bahkan mahkamah pemilos dibentuk layaknya Mahkamah Konstitusi untuk menyeledaikan sengketa hasil pemilos.

Pemilos serentak kemarin diselenggarakan di 31 SMA, 33 SMK, dan tujuh MA di Bantul. Siswa yang terlibat, baik sebagai panitia penyelenggara atau pengawas dibimbing oleh guru di masing-masing sekolah.

Miniatur Pemilu

Menurut Ketua KPU Bantul Johan Komara, pemilos merupakan miniatur pemilu, karena semua tahapan pemilu diadopsi dalam pemilos. Pemilos di Bantul sudah digagas sejak 2011 lalu, tetapi pemilos serentak baru dilaksanakan pada 2015 dan tahun ini. Ia berharap pemilos dapat memberikan pemahaman kepada siswa tata cara berdemokrasi dan berkompetisi.

Dalam pemilu sesungguhnya pada 2019 nanti, KPU juga membuka kesempatan bagi siswa-siswi yang berusia 17 tahun untuk ikut menjadi bagian dari KPPS. Karena mereka sudah memiliki bekal, ujar Johan.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan perkembangan dinamika politik di Indonesia perlu dihadapi dengan baik untuk mewujudkan kehidupan sipil yang lebih baik. Semua kegiatan yang mengarah pada perbaikan kehidupan politik dan demokrasi perlu didukung.

Pemilos salah satunya. Ini adalah media menanamkan nilai-nilai demokrasi, dan sarana sosialisasi tahapan teknis pemilu yang sesungguhnya bagi pemilih pemula,kata Dwi.

Setelah berpengalaman dalam pemilos, siswa-siswa SMA bisa berpartisipasi dan berperan aktif dalam proses demokrasi di tengah masyarakat.

Proses pemilos serentak ini diawali dengan apel bersama yang dipimpin Bupati Bantul Suharsono dan sejumlah pimpinan dari berbagai instansi, mulai dari kejaksaan, kepolisian, dan TNI. Mereka juga memantau proses pemungutan suara pemilos.

“Pemilos ini cara cerdas melatih demokrasi, bisa melatih siswa untuk saling menghormati perbedaan pilihan,” kata Suharsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement