Advertisement

Geram dengan Aksi Persekusi, Fadli Zon Bikin Puisi tentang Penguasa Durjana, Ini Isinya

Newswire
Selasa, 28 Agustus 2018 - 08:50 WIB
Bhekti Suryani
Geram dengan Aksi Persekusi, Fadli Zon Bikin Puisi tentang Penguasa Durjana, Ini Isinya Deklarasi 2019GantiPresiden di Surabaya dibubarkan. - Okezone/Syaiful

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Aksi persekusi yang dialami pentolan gerakan 2019 Ganti Presiden memicu kemarahan banyak kalangan termasuk petinggi Partai Gerindra Fadli Zon.

Wakil Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, mengecam aksi aparat kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN), yang terlibat dalam pemulangan artis lawas sekaligus aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Pekanbaru, Riau.

Advertisement

Fadli, yang kekinian berada di Jeddah, Arab Saudi, turut meluapkan protesnya melalui puisi. Dalam puisi berjudul ”Tangan Besi” yang diterima Suara.com, Senin (27/8/2018) tersebut, Fadli mengkritik rezim penguasa yang kian represif.

kini kau tak malu lagi

topengmu kian terbuka

menampakkan wajah sebenarnya

disaksikan ratusan juta mata

Statement yang Dungu

kau adalah penguasa durjana

menindas segala cara

kau tak segan lagi

memberangus diskusi

memperbanyak persekusi

membegal demokrasi

kau tak segan lagi

memaki sambil main hakim sendiri

memperalat aparat keparat

merusak hak berpendapat

menginjak hukum menghujat daulat rakyat

kau tebar intimidasi dimana-mana

adu domba anak bangsa

kau sang tirani tangan besi

keadilan kini kian mati

tapi jangan pernah kau mimpi

harga diri tak bisa dibeli

suara kebenaran tak mungkin dibungkam

ketakutan menumpuk sekam

tepercik bara menjadi api

api perlawanan tak akan padam

sampai kau tumbang

dihantam badai gelombang

diiringi takbir berkumandang

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

alunan Indonesia Raya terus berkibar"

Fadli Zon, Jeddah, 27 Agustus 2018

Untuk diketahui, Neno Warisman dipaksa pulang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) akhir pekan lalu.

Dirinya sempat membeberkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Riau, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Rachman Haryadi sebelum dirinya pulang ke Jakarta.

Neno mengatakan, bahwa Kabinda Marsma TNI Rachman sempat menggebrak mobil seraya berteriak dan menarik paksa satu per satu semua dari mobil, kecuali dirinya.

Neno sempat diminta keluar dari mobil tanpa menggunakan aksi kekerasan, namun dirinya menolak.

Akhirnya Neno dibawa oleh pihak kepolisian, dan dijanjikan akan diantarkan ke hotel namun ternyata Neno dikelabui.

Pihak kepolisian malah mengantarkannya ke pesawat. Dalam perjalanan tersebut, Neno menyebut Kabinda mengulangi tindakan kekerasannya kepada rombongan laki-laki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement