Advertisement

Keren...Siswa Indonesia Berjaya di IGeo 2018

Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Senin, 13 Agustus 2018 - 13:39 WIB
Laila Rochmatin
Keren...Siswa Indonesia Berjaya di IGeo 2018 Ilustrasi siswa berprestasi. - Ist/Dok.Kemendikbud

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Delegasi Indonesia yang terdiri dari empat siswa SMA berhasil membawa pulang dua medali perak dan dua medali perunggu di International Geography Olympiad (IGeo) atau Olimpiade Geografi Internasional (OGI) ke-15 yang digelar di Kanada. IGeo kali ini diikuti oleh 165 peserta dari 43 negara.

"Ini pertama kalinya Indonesia masuk dalam sepuluh besar ajang IGeo. Tahun lalu, kita berada di peringkat 12 dunia," kata Kepala Sub Direktorat Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Suharlan, Senin (13/8/2018).

Advertisement

Secara umum, capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat kesembilan. Peraih medali perak adalah Fernando (SMA Sutomo 1 Medan) dan M. Nadafa Isnain (SMA Kesatuan Bangsa Jogja).
Perunggu diraih Rizky Amalia Wulandari (SMA Kharisma Bangsa Tangerang) dan Jamal Habibur Rahman (SMA Taruna Nusantara Magelang).

IGeo diselenggarakan dalam tiga babak tes, yaitu Written Response Test (WRT), Fieldwork Test (FWT), dan Multimedia Test (MMT).

Tim Indonesia dilaporkan unggul dalam WRT. Kontribusi terbesar penilaian dari WRT dan FWT sebanyak 40%, sedangkan untuk MMT dibobotkan sebanyak 20%.

Fernando mengaku sangat bangga dapat meraih perak dalam kompetisi internasional tersebut. Baginya, peningkatan prestasi ini merupakan hasil dari disiplin dan antusiasmenya mempelajari geografi.

Dia mengatakan geografi bukanlah sekadar hafalan. Yang paling penting dalam mempelajari mata pelajaran ini adalah pemahaman terhadap konsep-konsep terkait geografi.

Fernando mengungkapkan tes yang dianggap sulit adalah tes lapangan (FWT). Kondisi lingkungan yang berbeda dengan Indonesia menjadi salah satu tantangan dalam menyelesaikan tugas.
"Kami diminta untuk mendatangi sebuah daerah perkotaan yang khas sisi kulturalnya dan daerah teluk. Kemudian, diminta mengidentifikasi masalah di daerah tersebut lalu memberikan solusi," ujar dia, yang juga berhasil membawa pulang medali perunggu di Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2017.

Sementara itu, Rizky menilai ilmu geografi sangatlah luas dan bisa mengintegrasikan berbagai ilmu yang lain seperti ekonomi dan biologi. Selain belajar dari referensi berupa buku dan jurnal, dia juga suka menggali informasi seputar geografi dari berita.

"Saya juga belajar dari video-video di Youtube," jelas dia.
Sampai saat ini tercatat empat emas, 13 perak, dan tujuh perunggu yang telah disumbangkan siswa SMA Indonesia dari berbagai kompetisi internasional. Ke depan, akan datang tim olimpiade kebumian dan segera diberangkatkan pula tim olimpiade komputer.

"Semua yang berangkat meraih medali. Prestasi anak-anak kita ini sangat luar biasa. Posisi Indonesia berada di papan atas dan menengah untuk seluruh dunia," ujar Suharlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement