Advertisement

Ini Pilihan Bagi Ahokers yang Kecewa dengan Duet Jokowi-Ma'ruf Amin

Newswire
Sabtu, 11 Agustus 2018 - 19:50 WIB
Bhekti Suryani
Ini Pilihan Bagi Ahokers yang Kecewa dengan Duet Jokowi-Ma'ruf Amin Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/07). - ANtara foto/Puspa Perwitasari

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Dukungan suara untuk duet Jokowi-Ma'ruf amin dari Ahokers diprediksi tergerus.

Keputusan bakal calon presiden petahana Jokowi dan Koalisi Indonesia Kerja memilih Maruf Amin sebagai bakal calon wakil presiden, menimbulkan kekecewaan bagi sebagian kalangan.

Advertisement

Kalangan yang paling kecewa tersebut adalah pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pasalnya, saat kasus penodaan agama, Maruf yang menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa Ahok bersalah atas ucapannya mengenai Surah Al Maidah ayat 51.

Rasa kecewa itu sudah dilontarkan oleh Ahokers—sebutan bagi pendukung Ahok—di media sosial, dengan mengatakan tidak akan berpartisipasi pada Pilpres 2019.

Dengan kata lain, mereka tidak akan memilih pasangan Jokowi – Maruf Amin maupun pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Hanta Yudha menjelaskan, terdapat dua pilihan yang bisa dilakukan oleh Ahokers pada Pilpres 2019.

"Jadi jawaban saya ada dua kemungkinan bagi Ahokers, pertama mereka memutuskan mengikuti Pilpres 2019 tapi memilih abstain atau sama sekali tidak mengikuti," katanya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Namun, terhadap pilihan tersebut, Hanta tidak menyetujuinya. Sebab, setiap orang dianjurkan untuk ikut berpartipasi dalam pesta demokrasi.

"Yang kedua, bisa jadi tetap berpartisipasi dalam Pilpres 2019, tapi tak aktif sebagai relawan salah satu pasangan,” terangnya.

Menurut Direktur Lembaga survei Poltracking tersebut, politik tidak bisa memuaskan semua orang dalam menentukan kebijakannya.

"Kalau kita kecewa terhadap sebuah merek, ada tiga yang bisa dilakukan. Pertama, akan mencari produk baru sebagai alternatif. Kedua, memutuskan untuk tidak menggunakan produk itu. Ketiga, akhirnya terpaksa memilih produk lama meski kecewa, karena saya menganggap lebih baik dari alternatifnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement