Advertisement

Apakah Ini Penyebab Mahfud MD Terdepak Jadi Cawapres Jokowi?

Newswire
Kamis, 09 Agustus 2018 - 21:50 WIB
Bhekti Suryani
Apakah Ini Penyebab Mahfud MD Terdepak Jadi Cawapres Jokowi? Guru Besar Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Prof Mahfud MD. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Meski kader Nahdlatul Ulama (NU) tulen, Mahfud MD terdepak sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi menyatakan dukunganya terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo pada pilpres 2019 .

Advertisement

“Saya bersaksi Pak Mahfud MD itu kader NU, menjadi penasihat ISNU dan pernah menjadi penasihat GP Ansor. Warga NU akan mendukung Pak Mahfud.” Cuit Zuhairi pada akun twitternya @zuhairimisrawi, Rabu (8/8/2018).

Hal itu dinyatakan Zuhairi sekaligus sebagai bantahan terhadap orang yang meragukan ke-NU-an dan kiprah Mahfud MD di salah satu organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Indonesia tersebut.

Senada dengan Zuhairi, Putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid, menegaskan terkait status Mahfud di Nahdlatul Ulama, dan menjamin Mahfud adalah kader NU tulen.

"Saya menjamin bahwa Pak Mahfud itu kader NU tulen," ujar Yenny saat dihubungi, Rabu (8/8/2018).

Yenny yang juga Direktur Wahid Institute menjelaskan, Mahfud merupakan orang NU asli. Dia mengatakan sering bertemu dengan Mahfud di acara-acara NU.

"Pak Mahfud kan orang NU banget, sering sekali menghadiri acara-acara kita, acara NU, jadi saya sering ketemu Pak Mahfud," ujar Yenny.

Sementara itu, KH Maimoen Zubair, tokoh dan Ulama NU yang akrab disapa Mbah Moen menyatakan ke-NU-an Mahfud MD sudah tak perlu diragukan lagi.

"Saya tak meragukan bahwa Pak Mahfud MD ini NU tulen. Sejak sebelum Gus Dur jadi Presiden dan saat Gus Dur jadi Presiden bahkan setelah Gus Dur lengser dan sampai sekarang Pak Mahfud sering ke sini. Saya tahu dia tak diragukan sama sekali ke-NU-annya," ulas Mbah Moen dalam siaran persnya.

Sebagaimana diketahui, pada pilkada serentak 2018 kemarin, pengaruh NU kultural lebih besar dibandingkan NU Struktural seperti tercermin dalam pilkada di Jawa Timur dan Jawa Tengah tahun 2018.

Gus Ipul yang maju sebagai calon Gubernur di Jawa Timur didukung NU struktural kalah dengan Khofifah yang didukung NU kultural. Selain itu, di Jawa Tengah, Ida Fauziah Calon Wakil Gubernur yang didukung NU struktural kalah dengan Gus Yasin yang didukung NU kultural.

Namun, pada Kamis (9/8/2018), Jokowi dan sembilan ketua umum parpol pendukungnya memutuskan bahwa KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres, bukan Mahfud MD yang sebelum pengumuman, berada di sekita kawasan Tugu Proklmasi Jakarta, tempat deklarasi capres dan cawapres digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement